Take a fresh look at your lifestyle.
 

Naiknya Harga Rokok dan Gas Elpiji Nonsubsidi Penyebab Inflasi di Sultra

122

Kenaikan harga rokok gas elpiji nonsubsidi menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Septadijaya, Sabtu 26 Februari 2022.

Berdasarkan data di pihaknya, per Januari 2022, Provinsi Sultra mengalami inflasi 0,48 persen (mtm) yang dipicu kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi dan rokok.

“Kenaikan harga dua komoditas ini karena kebijakan penyesuaian harga oleh Pertamina serta kenaikan harga rokok karena peningkatan cukai rokok oleh pemerintah,” kata Doni, dikutip dari Antara, Minggu 27 Februari 2022.

PT Pertamina (Persero) telah resmi memberlakukan harga LPG nonsubsidi sejak 25 Desember 2021 lalu dengan rata-rata kenaikan antara Rp1.600 hingga Rp2.300 per kg.

Meski demikian, angkutan udara di Sultra di awal tahun mengalami penurunan harga akibat normalisasi mobilitas masyarakat setelah Natal dan Tahun Baru, dan penurunan harga ikan selaras dengan stabilnya produksi ikan segar dapat menahan inflasi Sultra.

Dia menyebut, secara spasial dua kota di Sultra mengalami inflasi, yaitu Kota Baubau dengan inflasi sebesar 1,14 persen (mtm), dan Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 0,29 persen (mtm).

Iklan oleh Google

Menurut Doni, inflasi Januari 2022 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,23 persen (mtm) dan lebih rendah lagi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,56 persen (mtm).

BI Sultra memproyeksikan bahwa inflasi pada triwulan I di 2022 meningkat menjelang Bulan Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) Idulfitri.

“Adapun faktor pemicu inflasi, di antaranya penurunan produksi ikan akibat adanya pembatasan penangkapan ikan di WPP 714 yang saat ini berubah menjadi zona spawning ground,” tambahnya.

Selain itu, peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Ramadan dan HBKN Idulfitri dan risiko penyebaran COVID-19 varian Omicron yang disertai pengetatan PPKM berpotensi menghambat distribusi logistik bahan pangan dari luar Sultra.

“Selain volatile food, tekanan inflasi juga di picu oleh peningkatan harga komoditas administered price,” kata Doni.

BI Sultra berupaya kerjasama antardaerah dapat memberikan solusi untuk menjaga ketersediaan pasokan serta keterjangkauan harga bagi daerah dengan kondisi surplus/ defisit pangan. (Antara/yat)

Berita ini telah naik di Antara dengan judul:

https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/amp/berita/2729201/bi-sultra-sebut-kenaikan-harga-lpg-nonsubsidi-dan-rokok-picu-inflasi

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi