Hadapi Masa Tenang, Bawaslu Mubar Tekankan Beberapa Poin ke Pengawas Pemilukada
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Muna Barat (Mubar) menggelar apel siaga dalam rangka menghadapi masa tenang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Apel siaga tersebut dilakukan untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas.
Ketua Bawaslu Muna Barat, Awaluddin Usa menyampaikan, di masa tenang saat ini ada banyak aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh berbagai pihak sehingga membutuhkan kehadiran pengawas untuk mengantisipasi kecurangan demi menghadirkan pemimpin yang berkualitas.
Ia mengatakan, untuk membangun proses yang berkualitas dibutuhkan kerjasama oleh pengawas baik di tingkat kecamatan hingga tingkat desa.
Sehingga ada beberapa poin yang perlu ditekankan yaitu pertama di masa tenang tidak ada lagi aktivitas kampanye dalam bentuk apapun baik itu pertemuan terbatas, tatap muka, apalagi terkait dengan pemasangan alat peraga kampanye.
“Jadi ingat ini masa tenang tidak ada aktivitas masa kampanye jadi tidak ada alasan alat peraga kampanye itu ditempatkan di ruang privat,” ujarnya.
Kedua, pihaknya telah melakukan penyusunan TPS rawan, maka ada beberapa TPS terutama yang berada di wilayah pesisir yang berpotensi terjadi pemungutan suara ulang. Terkait dengan TPS rawan ini, panwascam dimungkinkan untuk menambah personel.
Ketiga, dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara, pengawas harus ada penyamaan persepsi terkait dengan regulasi pemungutan dan perhitungan suara.
“Maka koordinasikan dengan PPK di wilayah masing-masing terkait dengan penyamaan persepsi pemungutan, perhitungan, dan rekapitulasi suara,” tekannya.
Sementara itu, Kordiv HP2H Bawaslu Muna Barat, LM Karman mengatakan ada, tiga hal yang ditekankan yaitu pertama, pengawas Pemilukada dari tingkat kecamatan hingga tingkat desa merupakan ujung tombak dan garda terdepan dalam pengawasan pemilihan untuk mewujudkan pemilihan yang demokratis, jujur, adil, dan bermartabat.
Kedua, sebagai pengawas pemilu telah diamanatkan oleh UU yang memiliki kewenangan sangat luar biasa. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh pengawas agar menggunakan wewenang tersebut secara tegas, bijak, berani, dan terukur.
“Karena hanya pemilihan yang bersih, jujur, dan tanpa kecurangan yang menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” jelasnya.
Kemudian ketiga, sebagai pengawas pemilu untuk tidak ragu-ragu menggunakan kewenangannya. Pengawas jangan takut diintervensi dalam menindak setiap dugaan kecuarangan, pelanggaran yang mencoba untuk memanipulasi segala bentuk kecurangan-kecurangan yang terjadi.
“Pemilu yang bersih, jujur, dan pemilu berkualitas adalah adalah tugas kita semua, tugas pengawas sejatinya untuk mengawal dan dan menjaga suara rakyat,” pungkasnya.
Selanjutnya, Kordiv P3S Bawaslu Muna Barat, Izhar mengatakan pengawas pemilukada untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder termasuk forkopimda. Hal ini untuk memperkuat efektivitas pengawasan.
Kemudian, cermat dan responsif terhadap laporan, maka setiap laporan dugaan pelanggaran harus cepat ditindaklanjuti sesuai prosedur.
“Jangan ada laporan yang diabaikan. Kemudian pengawas harus berpegang teguh terhadap netralitas karena harus menjunjung tinggi independensi, jangan sampai ada kepentingan tertentu yang mempengaruhi tugas kita,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap pengawas pemilukada dapat memanfaatkan teknologi dan media sosial karena saat ini potensi pelanggaran di media sosial bisa saja terjadi sehingga ia meminta panwas untuk memantau aktivitas daring.
Ia juga berharap agar pengawas dapat menjaga komitmen dan semangat, karena tentangan yang dihadapi tidak mudah tetapi pengawas harus tetap berintegritas, adil dan berkualitas. (Pialo/yat)