Take a fresh look at your lifestyle.
       

Kasus TBC di Kota Kendari Capai 1.181 Orang, 25 Meninggal

116

Dinas Kesehatan Kota Kendari mencatat total pasien tuberkulosis (TBC) atau TB di Kota Kendari sebanyak 1.181 kasus dengan 25 di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari Ellfi mengatakan, dari data 1.181 kasus TB tersebut ada yang dinyatakan sensitif obat dan resistensi obat.

“1.181 itu juga ternyata lebih banyak ditemukan dari kaum laki-laki dibandingkan perempuan dan di antara 1.181 kasus tersebut ditemukan 72 kasus pada anak-anak,” kata Ellfi saat ditemui di ruangannya, Senin 20 Februari 2023.

Dia menyebut, dari data 1.181 kasus TB 2022 itu, ditemukan 25 kasus kematian.

“25 kasus kematian TB ini tidak semua murni karena TB, ini bisanya ada komplikasi dengan penyakit yang lain tapi penyebab terbesarnya karena keganasan dari bakteri TB dalam dirinya,” tuturnya.

Kata dia, saat ditemukan kasus TB tersebut, tata laksana pencegahan pengendalian dan pengobatan TB dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Begitu ditemukan, kita pastikan dia berobat sesuai dengan standarnya, berat badannya, jenis kelamin, usia, takaran obat dan berapa dosis obat yang dibutuhkan sudah bisa diperkirakan saat terkonfirmasi TB,” imbuhnya.

Iklan oleh Google

Dia menuturkan, saat ini Pemerintah Kota Kendari memiliki program terapi pencegahan tuberkulosis (TBC) untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB.

“Terapi pencegahan tuberkulosis ini, mulai tahun 2021 sampai 2022 kita coba perkenalkan di masyarakat bahwa ini adalah salah satu metode pencegahan supaya tidak terjadi risiko yang begitu berat ketika dia kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi TB,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan, kasus TB di tahun 2022 mengalami peningkatkan dari kasus TB di 2021.

“Di 2021 kasus TB yang kita temukan sebanyak 806 kasus mengalami kenaikan di tahun 2022 sebanyak 1.181 kasus,” ucapnya.

Kenaikan kasus tersebut, kata dia, terjadi lantaran di tahun 2022 pihaknya memaksimalkan sistem pencatatan dan pelaporan.

Berbeda dengan tahun 2021, bahwa belum semua pelayanan fasilitas kesehatan yang ada di Kota Kendari melaporkan secara online.

“Kita kan sekarang punya sistem pencatatan pelaporan yakni sistem informasi Tuberkulosis. Jadi dengan sistem ini semua data kasus TB dapat terakses di semua pelayanan fasilitas kesehatan di Kota Kendari,” tutupnya.

Diketahui tuberkulosis (TBC) atau TB merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain. Penyakit ini bahkan banyak menyebabkan kematian penderitanya. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
   
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi