Take a fresh look at your lifestyle.
 

Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan ASN Muna di Hotel Kendari

467

Polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis yang menewaskan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Pelaku, diketahui bernama Nazli (23), yang diketahui lahir di Malaysia pada 11 April 2002. Ia berhasil ditangkap di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah pada Sabtu, 11 Januari 2025.

Sebelumnya korban bernama Abdul kadir bahar (43), ditemukan tewas dengan tragis di salah satu hotel di Kota Kendari pada Jumat, 10 Januari 2025 sore.

Kronologi Kejadian Berawal dari Panggilan Miras Korban

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kronologi kejadian berawal saat pelaku yang berdomisili di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Batalaiworu, Muna itu datang memenuhi undangan korban untuk minum miras bersama di hotel di Kota Kendari.

“Awalnya pada Kamis 09 Januari 2025 sekitar pukul 09.00 WITa pelaku diajak oleh korban untuk miras di tempatnya di Hotel Alvis Jaya melalui chat WhatsApp namun pelaku datang di hotel sekitar pukul 14.00 WITa,” kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Eko Widiantoro dalam konferensi persnya di Mapolresta Kendari Senin, 13 Januari 2024.

Kemudian pada saat pelaku sampai di salah satu kamar hotel itu, ia langsung bertemu dengan korban dan menanyakan terkait minuman kerasnya sudah ada atau belum.

Namun saat itu, korban menyampaikan kepada tersangka bahwa korban telah menyuruh temannya yang saat ini belum diketahui untuk membeli miras tersebut.

Kapolres mengungkap saat menunggu miras tersebut korban dan pelaku sedang berbincang. Perbincangan awal yang berlangsung santai berubah menjadi panas saat keduanya terlibat adu mulut atau cekcok.

Sehingga emosi yang memuncak membuat Nazli mengambil pisau kerambit dari bawah bantal dan menyerang korban secara brutal. Korban yang mencoba melawan tetap tidak bisa menghindari serangan mematikan, hingga tewas dengan luka tikam dan sayatan sebanyak 21 kali.

“Saat korban sudah terjatuh tersangka menikam korban secara membabi buta yang mengakibatkan korban mengalami luka tusuk dan sabet sebanyak 21 kali,” ungkap Kapolresta Kendari.

Kapolres menuturkan setelah melakukan pembunuhan, Nazli berusaha menghilangkan jejak dengan menutupi tubuh korban menggunakan selimut hotel dan kaos putih.

Dia juga mencuci tangan yang berlumuran darah, mengambil barang milik korban seperti dompet dan handphone, lalu kabur dengan mengunci pintu kamar dari luar lalu melarikan diri.

Iklan oleh Google

“Pukul 18.00 WITa tersangka meninggalkan hotel tanpa ada yang melihat dan pergi ke sekitaran kampus untuk membuang sajam kerambit beserta dompet dan kunci kamar milik korban,” ujar Eko.

Motif Pembunuhan Pelaku Sakit Hati Pada Korban

Sementara itu, motif pembunuhan diduga berawal dari perselisihan mendadak antara korban dan pelaku. Meskipun keduanya dikenal berteman dekat sejak lama, cekcok di dalam kamar hotel berujung pada aksi kekerasan fatal.

Namun kepolisian mendalami motif lain yang mungkin melatarbelakangi kasus pembunuhan ini termasuk yang membuat korban dan pelaku cekcok atau adu mulut.

“Kami bersyukur pelaku sudah berhasil kami tangkap namun untuk masalah motifnya masih kita dalami,” kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Nirwan Fakaubun.

Akibat perbuatannya tersebut pelaku dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Sebelumnya korban ditemukan tewas pertama kali oleh petugas hotel saat hendak memastikan proses check-out tamu yang seharusnya selesai pukul 12.00 WITa.

Menurut keterangan salah satu karyawan hotel, kamar tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas, meskipun petugas telah mengetuk pintu berulang kali.

“Kami sudah mengetuk pintu berkali-kali, tetapi tidak ada respon. Akhirnya, kami mencoba menelepon nomor kontak tamu tersebut, tetapi tidak berhasil,” ungkap Erni salah satu petugas.

Karena tidak ada jawaban, petugas memutuskan membuka pintu menggunakan kunci cadangan. Saat pintu terbuka, pemandangan mengejutkan terlihat.

“Ketika saya intip dari balik pintu, terlihat seseorang berbaring di atas tempat tidur dengan tubuh tertutup selimut. Awalnya saya pikir tamu itu masih tidur atau mabuk,” tambahnya.

Namun, ketika kamar diperiksa lebih lanjut oleh beberapa karyawan lain, mereka mencium bau menyengat dari dalam kamar. Curiga dengan keadaan tersebut, pihak hotel segera melapor ke manajemen dan melibatkan kepolisian.

Setelah pintu dibuka sepenuhnya sekitar pukul 16.00 WITa, dipastikan pria tersebut sudah tidak bernyawa. Berdasarkan informasi, pria itu check-in sehari sebelumnya, sekitar pukul 11.00 WITa, dan tidak terlihat keluar kamar sejak saat itu. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi