Inflasi Dua Kota di Sultra Sebesar 0,17 Persen Akibat Kenaikan Harga
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, pada Maret 2022 terjadi inflasi gabungan 2 kota di Sulawesi Tenggara, Kendari dan Kota Baubau sebesar 0,17 persen.
Sementara, inflasi tertinggi secara nasional terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen
Data BPS menyebut, pada Maret 2022 terjadi Inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,54.
Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Merauke sebesar 1,86 persen dengan IHK 109,13 dan Inflasi terendah tercatat di Kupang sebesar 0,09 persen dengan IHK masing-masing 107,27.
Sementara Deflasi terdalam tercatat di Tual sebesar 0,27 persen dengan IHK 109,02 dan deflasi terendah tercatat di Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK 108,63.
Masih menurut BPS, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,46 persen. Seperti, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,35 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,73 persen; kelompok transportasi 0,56 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,49 persen.
Kemudian, kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,69 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,31 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,04 persen.
“Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil,” bunyi rilis BPS Sultra pada 1 April 2022.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2022 sebesar 0,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,52 persen. (yat)