Cerita Chef La Ode, Menyajikan Makanan Presiden Jokowi yang Super Ketat
La Ode Saiful Rahman atau akrab dikenal Chef La Ode tidak menyangka bisa menjadi bagian tim untuk menyajikan makanan khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin 27 Desember hingga Selasa 28 Desember 2021.
Pada hari ini, Presiden Jokowi meresmikan pabrik pemurnian nikel di Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dan pabrik di Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah.
Usai berkunjung di Konawe, Jokowi kembali ke Kendari ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk istirahat di Hotel Claro Kendari.
Keterlibatan La Ode memasakkan makanan Jokowi selama di Kendari berawal dari kedekatannya dengan salah satu rumah makan ternama di Kendari, Kampong Bakau.
Kebetulan, Kampong Bakau dipercaya untuk menyiapkan seluruh kebutuhan makan Presiden selama di Kendari. Atas hal itu, pihak rumah makan menggaet La Ode untuk terlibat. Selain karena memiliki keahlian, La Ode juga dianggap mampu menyiapkan makanan sesuai selera Presiden.
“Yang dikasi kepercayaan menunya di Kampong Bakau. Terus saya disuruh join,” ungkap La Ode Syaiful kepada Nawalamedia.id.
Bagi La Ode kesempatan memasakkan makanan Presiden merupakan hal yang langka baginya. Apalagi ia hanya seorang putra daerah dari kampung di Muna sana.
Namun, karena pengalamannya pernah berkarir di Yogyakarta hingga menjadi kontestan memasak Master Chef Indonesia, ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
“Yaa tidak pernah (bayangkan), rasanya lebih bangga lagi (memasakkan Presiden). Karena sudah di level atas ini, hidangan bukan cuma untuk para juri di master chef,” ujarnya.
Kurang lebih 10 jam lebih ia berada di dapur hotel meracik bahan dan bumbu hingga menghasilkan makanan yang pas di lidah Jokowi.
Iklan oleh Google
![](https://nawalamedia.id/wp-content/uploads/2021/12/IMG-20211227-WA0074-225x300.jpg)
“Karena memasaknya super ketat sampai saat penyajian jadi kita foto-fotonya pas selesai acara,” katanya.
La Ode melanjutkan, selama menyajikan makanan khusus Presiden tekanan sudah pasti ada. Sebab, kandungan makanan yang disiapkan harus bergizi dan tanpa formalin tentunya.
Namun, kata La Ode tekanan seperti itu sudah menjadi hal biasa karena telah terbentuk selama menjadi kontestan di Master Chef Indonesia. Sehingga, ia bersama tim memasak dengan seperti biasa.
“Yaa untung mental saya sudah jadi di master chef jadi lumayan lah makin pede,” imbuhnya.
Sekretariat Negara memesan masakan khusus untuk Presiden Jokowi selama di Kendari. Baik untuk makan siang dan makan malam. Yakni, ikan bakar kerapu, steam ikan sunu dan tumis sayur pakis.
“Itu menu request dari pihak presiden,” kata La Ode.
Pria kelahiran Muna 1997 ini menyebut, total 44 kilogram ikan segar yang disiapkan khusus untuk makan siang dan makan malam Presiden Jokowi.
“Kalau ikannya saya langsung yang cek, kalau tidak segar kami kembalikan. Karena sudah pasti dimasak kualitasnya tidak akan bagus,” kata La Ode.
La Ode melanjutkan, setelah masakan kelar, tim dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kemudian melakukan pemeriksaan atau uji lab kelayakan makanan bebas formalin serta harus bergizi dan sehat.
“Mereka (BPOM) yang cek dengan peralatan canggihnya. Makanya kita pastikan memang bahan baku di awal memang bagus. Jadi, ketika mau disajikan harus lulus uji BPOM. Kan semua terdeteksi, ada formalin atau tidak. Apalagi micin yang kebanyakan sudah pasti tidak layak disajikan. Pokoknya selain sehat harus enak juga,” bebernya. (yat)