Murid SD di Kendari Dianiaya Orang Tua Siswa
Seorang murid di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Kendari menjadi korban penganiayaan oleh orang tua siswa saat sedang belajar, 3 November 2023.
Orang tua korban bernama Ningsi mengatakan, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di dalam kelas saat anaknya sedang mengikuti proses belajar mengajar. Namun tiba-tiba terduga pelaku langsung masuk ke dalam kelas dan mencari korban.
Guru yang masih berada dalam kelas kemudian sempat menghalau orang tua murid untuk tidak melakukan penganiayaan kepada korban karena masih dalam tanggung jawab mereka.
“Dia langsung datangi anaku, dia pegang kepalanya terus dia hantam di tembok, pas kejadian itu anakku sudah tidak sadar,” tuturnya.
Setelah beberapa hari mengeluh sakit kepala, pada Senin 13 November 2023, korban mengeluarkan darah dari mulutnya.
“Pas dia ke sekolah tadi, dia keluar lagi darah terus kita bawa mi di rumah sakit, hasil pemeriksaanya dokter karena mengalami benturan di kepala makanya harus dirawat,” tuturnya.
Sementara itu salah satu guru SD bernama Arwin Wahab menuturkan kronologi kejadian berawal saat anak pelaku dan korban sedang berebut mainan.
“Pada saat keluar main itu mereka berebut mainan, sehingga baku dorong dan saling mendorong. Begitu kejadiannya,” katanya saat dikonfirmasi awak media Selasa, 14 November 2023.
Ia mengungkapkan akibat saling mendorong tersebut anak pelaku terbentur di tembok dan menangis.
Iklan oleh Google
“Ia (anak pelaku menangis) terbentur juga di tembok kepalanya,” ungkapnya.
Arwin menuturkan kejadian tersebut sebenarnya telah didamaikan oleh guru dan sudah saling memaafkan. Akan tetapi tetapi ada orang ketiga yang memprovokasi pelaku katanya anaknya dikeroyok.
“Datang lah orang tuanya laki-laki tanya mana kelas empat saat itu juga ditunjukkan dengan ini kelas empat. Masuklah dia pada saat belajar mengajar,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya mengizinkan orang tua pelaku masuk ke kelas karena mengira akan memberikan nasehat.
“Saya kira mau memberikan atau menasehati itu anak ternyata dia dorong kepalanya (kepala korban) pakai tangannya sehingga terbentur itu anak,” ujarnya.
Di tempat berbeda, Kapolsek Kendari AKP Slamet Raharjo mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua korban dan beberapa saksi-saksi.
“Berita acara pemeriksaan orang tua korban sudah. Gurunya ada dua kami periksa yang salah satunya wali kelasnya,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Ia mengungkapkan laporan tersebut pula sedang dalam proses penyelidikan untuk menangkap pelaku.
“Penyidik sudah mempersiapkan lidiknya untuk tindak lanjut menangkap pelakunya,” pungkasnya. (Ahmad Odhe/yat)