Ganjar Bicara Penyerobotan Lahan Petani Oleh Perusahaan Tambang di Sultra
Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) 2024 Ganjar Pranowo di hari keenam kampanye, berkunjung di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Minggu 3 Desember 2023.
Capres Nomor 3 tersebut berkunjung di Kota Kendari bersama sejumlah kader pengurus pusat PDIP, PPP, Hanura dan Perindo, menyambangi sejumlah lokasi yang sudah penuh massa pendukung.
Dalam kunjungannya lokasi pertama Ganjar mendatangi ratusan massa yang terdiri dari pemulung, tukang becak, petani dan ojek online di pelataran Hotel Kubra.
Kemudian, lokasi kampanye kedua, Ganjar menyambangi Hotel Claro Kendari. Di sana, Ganjar bertemu ratusan kader dan bertatap muka serta mendengar curhatan petani, emak-emak dan kalangan warga berprofesi sebagai pekerja serabutan.
Dimana salah seorang petani asal Desa Onembute menceritakan soal jalan yang memprihatinkan serta soal pupuk yang sangat mahal.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan sebenarnya pemerintah mesti melihat potensi ini dengan membuat pabrik pupuk. Kata dia, pengolahannya, harus melalui penyuluh dan pendamping berkualitas.
“Namun, penyuluh ini harus diperhatikan kesejahteraannya, sebab ada beberapa kasus, ternyata masih ada banyak penyuluh yang belum diperhatikan kesejahteraannya,” kata Ganjar.
Sementara itu, terkait aspal jalan, mantan Gubernur Jawa tengah itu, menuturkan, saat ini aspal Buton di Sulawesi Tenggara memiliki potensi. Sehingga, Ganjar berjanji akan memanfaatkan aspal Buton secara maksimal saat dia terpilih.
“Alhamdulillah, selama ini Pemprov Jawa Tengah sudah bekerjasama dengan Pemda Sultra untuk penggunaan aspal Buton,” kata Ganjar.
Selain itu juga Ganjar berjanji akan memperjuangkan hak masyarakat penyerobotan lahan petani oleh perusahaan tambang. Karena diketahui dalam 10 tahun terakhir di sektor pertanian di Sultra mengalami penurunan.
Kata dia hal di atas perlunya penegakkan undang-undang lahan pertanian berkelanjutan.
“Itu tidak boleh (diserobot tambang). Kita mesti ketat, godaannya biasanya adalah satu suap sehingga orang mengambil lahan-lahan yang sebenarnya, secara patoknya secara regulasi tidak boleh diambil,” kata Ganjar.
Yang kedua kata Ganjar adanya tekanan-tekanan. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Ganjar dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang memiliki strong leadership yang berani dan menjaga integritas.
“Kalau tidak punya pasti akan tergoda. Saya kira pertanyaan ini bagus. Kita mesti mengkonservasi dengan undang-undang lahan pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Saat ditanya terkait maraknya penyerobotan lahan pertanian dan perkebunan oleh perusahaan tambang, Ganjar menegaskan akan menindaknya.
“Ya ditindak. Kalau sudah ada begitu harus ada tindakan karena itu cerita penegakan karena sudah ada aturannya,” pungkasnya.
“Harus ada penegakan hukumnya. Hukumnya mesti berani tindak itu,” tambahnya. (Ahmad Odhe/yat)