Take a fresh look at your lifestyle.
     

BMKG Ingatkan Potensi Banjir di Sultra Akhir Agustus dan September

70

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi banjir di Sulawesi Tenggara (Sultra) di akhir Agustus 2021 dan awal September 2021.

Berdasarkan pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021, hasil monitoring perkembangan musim kemarau tahun 2021 menunjukkan bahwa 85% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Namun demikian masih ada atau beberapa wilayah justru sudah mengalami musim hujan meliputi sebagian Sumatra bagian tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, P.Seram, Papua Barat bagian timur, dan Papua bagian utara.

Dari monitoring Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) dilaporkan beberapa wilayah di NTB dan NTT mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31- 60 Hari Tanpa Hujan) dan ekstrem panjang (>60 Hari Tanpa Hujan).

Daerah yang mengalami HTH sangat panjang berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Sementara itu, wilayah yang mengalami HTH ekstrem panjang ( > 60 Hari Tidak Hujan) meliputi : Lape (110), Soromandi (137), Wawo (84) Prov. NTB dan wilayah Atambua/Motabuik (104), Bakunase (137), Balauring (74), Batuliti (125), Boentuka (91), Boru (79), Busalangga (61), Camplong (118), Fatubesi (136), Fatukmetan (65), Fatulotu (115), Kamanggih (135), Mamsena (94), Mapoli (137), Melolo (122), Naioni (118), Oemofa (136), Oepoi (138), Rambangaru (133), Solor Selatan (136), Stamet Mali (79), Wairiang (135) Provinsi NTT.

Selain itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis.

Dengan mengacu pada monitoring kejadian hari kering berturut-turut di atas dan prediksi akan peluang hujan rendah (<20 mm/10 hari) terdapat indikasi potensi, kekeringan meteorologis, pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan status siaga dan awas sebagai berikut :
1. Kategori awas : NTB (Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa). NTT (Kabupaten Alor, Kabupaten Belu, Kabupaten Flores Timur, Kotamadya Kupang, Kab. Kupang, Kab. Manggarai Timur, Kab. Sikka, Kab. Sumba Timur, Kab. Timortengah Selatan, Kab. Timortengah Timur).

2. Kategori siaga : Jawa Timur (Kab. Bangkalan, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Pamekasan, Kab. Situbondo). Bali (Kab. Buleleng, Kab. Karangasem). NTB (Kab. Lombok Timur). NTT (Kab. Ende, Kab. Ngada, Kab. Sumba Barat).

3. Kategori waspada : Nihil

“Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan. Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis,” tulis BMKG dalam rilisnya.

Peringatan dini curah hujan tinggi

Iklan oleh Google

Potensi ini diprediksi terjadi di Selatan. Waspada kekeringan di Barat dan Utara Indonesia justru waspada curah hujan tinggi bahkan berpotensi cuaca ekstrim. Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga 2 (dua) dasarian ke depan dengan status waspada, siaga hingga awas, sebagai berikut :
1. Kategori awas : Papua Barat (Kaimana) dan Papua (Asmat, Boven Digoel, Mimika, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo).

2. Kategori siaga : Kalimantan Timur (Kutai Barat), Sulawesi Tengah (Tojo Una-Una), Papua Barat (Kaimana, Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Teluk Bintuni) dan Papua (Dogiyai, Nabire, Paniai, Puncak).

3. Kategori waspada : Kalimantan Barat (Kapuas Hulu, Melawi, Sentarum, Sintang). Kalimantan Tengah (Murung Raya). Kalimantan Timur (Malinau), Maluku (Maluku Tengah, Seram Bagian Barat). Sulawesi Barat (Majene, Mamuju, Mamuju Utara), Sulawesi Selatan (Luwu Utara), Sulawesi Tengah (Banggai, Buol, Donggala, Morowali, Toli-Toli), Papua Barat (Kota Sorong, Raja Ampat) dan Papua (Jayawijaya, Lanny Jaya, Mappi, Puncak Jaya).

Prakiraan Daerah Potensi Banjir

Dasarian III (10 hari ke-3) di bulan Agustus 2021 daerah yang perlu diwaspadai, sebagai berikut :
1. Kategori tinggi : sebagian kecil Papua Barat bagian utara, sebagian Papua kecil bagian barat dan tengah.

2. Kategori menengah : Sebagian kecil Aceh bagian timur, sebagian kecil Sumatera Utara, sebagian Kalimantan Barat bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Tengah bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian barat, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi Utara, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Barat, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Tenggara bagian barat, sebagian kecil Maluku, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian kecil Papua Barat, dan sebagian kecil Papua bagian barat dan tengah.

Dasarian I (10 hari ke-1) di bulan September 2021 daerah yang perlu diwaspadai, sebagai berikut :
1. Kategori tinggi : sebagian Papua bagian barat.

2. Kategori menengah : Sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Sumatra Barat bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian barat, sebagian kecil Kalimantan Barat bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Tengah bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian barat, sebagian kecil Kalimantan Utara bagian utara, sebagian kecil Gorontalo bagian barat, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Barat bagian selatan, Sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian utara, sebagian kecil Maluku, sebagian kecil Papua Barat bagian utara dan sebagian kecil Papua bagian barat dan tengah.

Dasarian II (10 hari ke-2) di bulan September 2021 daerah yang perlu diwaspadai, sebagai berikut :
1. Kategori tinggi : Nihil
2. Kategori menengah : Sebagian kecil Aceh bagian timur, sebagian kecil Sumatra Utara bagian utara, Sebagian kecil Papua Barat, dan sebagian kecil Papua bagian barat dan tengah.

Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung.

Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang. Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini melalui berbagai macam kanal informasi resmi dari BMKG. (Yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
       
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi