Alat Inkubator Unit Transfusi Darah di RSUD Mubar Tunggu Uji Kelayakan
Direktur Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Barat (Mubar) dr Muh Syahril Fitrah menyampaikan bahwa alat inkubator pada unit transfusi darah tinggal menunggu uji kelayakan dari pihak penyedia.
“InsyaAllah tahun ini UTD sudah bisa melakukan pelayanan karena alat yang ditunggu selama ini sudah tiba. Tinggal uji fungsi, kalau alatnya bagus dan aman baru kita bayar, setelah itu kita gunakan,” terangnya.
Syahril mengaku, bangunan UTD tersebut merupakan bantuan dari Kemenkes RI tahun 2022. Namun tahun 2023 RSUD Mubar tidak mendapat DAK untuk pengadaan alat kelengkapan UTD khususnya alat inkubator.
“Pembangunannya bertahap, tahun 2022 lalu kita dapat bantuan gedung sekarang kita dapat bantuan alat inkubator dan mobil layanan unit donor darah,” terangnya.
Pernyataan dr Syahril ini menanggapi keluhan masyarakat Desa Sidamangura, Mulianto (40) yang menginginkan adanya UTD di Mubar.
Mulianto mengaku UTD di RSUD Mubar sangat penting dan masuk sebagai kebutuhan yang urgen, karena ketika ada pasien yang hendak operasi wajib mendapatkan darah secepatnya.
Keluhan ini diutarakan Mulianto setelah melihat keluarganya yang hendak di operasi di RSUD Mubar tapi terkendala pada transfusi darah.
Untuk mengantisipasi itu mereka harus pergi donor di RSUD LM Baharudin, Muna. Namun setelah mendonorkan darahnya mereka juga harus membayar uang untuk mendapatkannya.
“Kemarin malam itu kita mendonorkan darah untuk keluarga yang dirawat di RSUD Mubar. Darah itu untuk kebutuhan operasi. Namun untuk mendapatkan darah itu kita harus bayar sebesar Rp910.000 untuk dua kantong darah. Biaya itu sangat besar jika dialami oleh masyarakat kurang mampu, makanya kita ingin ada UTD di RSUD Mubar,” harapnya. (Pialo/yat)