Pelajar SMP di Wakatobi Diperkosa Seniornya, Lalu Jadi Korban Bullying di Sekolahnya
Seorang pelajar SMP di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama bunga (bukan nama sebenarnya), menjadi korban pemerkosaan oleh seniornya berinisial A.
Usai melakukan pemerkosaan, pelaku menceritakan kejadian itu ke rekan-rekan korban sehingga menjadi korban bullying (perundungan).
Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Wakatobi, Rabu 13 September 2023 lalu. Laporan ini tertuang dalam nomor: LP/B/68/IX/2023/SPKT/Polres Wakatobi 13 September 2023.
Namun, hingga kini, polisi tak kunjung menetapkan tersangka perkara pemerkosaan, meski telah sepekan dilaporkan. Sementara itu pihak kepolisian hanya menetapkan 1 pelaku dalam kasus tersebut.
“Sementara ini satu pelaku,” singkatnya
kata Kasat Reskrim Polres Wakatobi AKP Hardi, Senin 18 September 2023.
Pihak kepolisian berdalih kasus tersebut belum ada penetapan tersangka karena masih proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.
“Iya (masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi),” pungkasnya.
Dalam kasus tersebut pihaknya sudah memeriksa 7 orang saksi dari sekolah pelaku.
Sementara itu keluarga korban Mawar (nama samaran) mengatakan dalam penyelidikan kasus tersebut oleh kepolisian dirinya menganggap ada kejanggalan.
Sebab, polisi sudah mengantongi hasil visum dan memeriksa saksi, tetapi belum cukup bukti.
“Kata polisi belum cukup bukti, tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian itu. Tapi kan ada saksi yang melihat korban bersama pelaku sebelum kejadian,” katanya
Iklan oleh Google
Ia mengungkapkan pertama kali korban diperkosa saat hendak mengikuti belajar tambahan di sekolah. Setelah kegiatan tersebut selesai, tiba-tiba korban dihubungi seniornya berinisial A, pada Juli 2023.
Kata dia, pelaku menanyakan keberadaan korban. Korban lantas menjawab tengah berada di sekolah. Namun saat hendak pulang, korban didatangi oleh A dan dipaksa untuk menaiki motor yang dibawa seniornya itu.
“Korban dipaksa naik ke motor pelaku. Korban bingung dan bertanya mau ke mana. Karena anak ini takut kakak kelasnya, akhirnya dia mengikut saja,” ujarnya.
Ternyata, lanjutnya, korban dibawa ke rumah pelaku lalu dipaksa masuk dan dibawa ke kamar. Meski sempat menolak, korban lagi-lagi dipaksa menuruti keinginan seniornya.
“Di situ mi pelaku melakukan itu (pemerkosaan) disetubuhi. Setelah itu diancam, katanya awas kalau kasih tahu orangtuamu saya sebarkan ini ke teman-teman sekolahmu,” ungkapnya.
Aksi bejat pelaku ini dilakukan sebanyak 3 kali. Kejadian kedua terjadi pada 17 Agustus 2023 di sebuah rumah hingga dilihat oleh pemiliknya.
Perkara asusila ini terungkap setelah pelaku melakukan aksinya yang ketiga kalinya. Saat itu pelaku mengajak korban bertemu dengan modus meminta uang, Rabu 13 September 2023.
Saat itu korban terpaksa menemui pelaku, setelah membohongi orangtuanya dengan alasan sakit perut sehingga bisa keluar rumah.
“Katanya sakit perut mau buang air, karena WC ada di luar rumah, ternyata ditunggu 30 menit tidak kembali,” jelasnya.
Sepulang setelah bertemu pelaku, akhirnya korban pun menceritakan pemerkosaan yang dialami kepada orangtuanya. Saat itu pula, mereka melaporkan kasus ini ke Polres Wakatobi.
Ternyata, menurut Mawar, korban turut menjadi korban perundungan di sekolahnya, karena pelaku sudah bercerita kepada teman-teman korban bahwa telah berhubungan layaknya suami istri dengan korban.
“Akhirnya korban sudah tidak pernah lagi masuk sekolah, karena dibully teman-temannya. Bahkan, guru BK menyampaikan ke teman-temannya, kalau korban tidak masuk sekolah karena hamil,” pungkasnya. (Ahmad Odhe/yat)