Tak Kunjung Diperbaiki Pemprov Sultra, Warga Blokir Jalan Landono-Mowila Konsel
Ratusan masyarakat Landono dan Mowila Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melakukan pemblokiran jalan di jalan poros Ranometo-Motaha Desa Amotowo Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, Senin 21 November 2022.
Pemblokiran tersebut sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Ali Mazi-Lukman Abunawas.
Ratusan masyarakat memblokir jalan dengan menebang beberapa pohon serta membakar ban bekas.
Awaludin selaku kordinator aksi mengatakan, warga menuntut Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk segera mungkin melakukan pengaspalan di jalan poros Landono-Mowila.
“Melihat kondisi jalan kita sudah parah dan kemudian sudah memakan korban, kebetulan kemarin telah ada korban jiwa di jalan sini yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata Awaludin saat ditemui di lokasi pemblokiran jalan.
Lebih lanjut, kata dia, kerusakan tersebut sudah terjadi pada tahun 2019 sampai dengan 2022 dengan jarak kerusakan kurang lebih 8 kilometer.
Iklan oleh Google
“Kerusakan jalan ini kurang lebih sudah 3 tahun yang lalu. Dengan jarak kalau dari arah Landono- Mowila kurang lebih 8 kilo meter,” lanjutnya.
Ia menambahkan pemblokiran jalan tersebut akan dilakukan terus sampai adanya perhatian dari pemerintah, atau minimal ada penanganan darurat serta dianggarkannya jalan poros Mowila-Landono.
“Sampai hari ini belum ada itikad baik dari pemerintah maka dari itu kami akan bertahan sampai berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan. Sehingga adanya terealisasi dari pada keinginan kami,” ujarnya.
Sementara itu salah satu masyarakat Desa Amotowo Turi Sanjaya (61) sangat kecewa terhadap pemerintahan Ali Mazi. Ia menyebut Gubernur Ali Mazi telah menganaktirikan warga Landono dan Mowila.
Sebab, kata dia, jalan-jalan di wilayah lain di Sulawesi Tenggara mendapatkan perbaikan jalan sementara mereka tidak pernah diperbaiki.
“Olehnya itu kami meminta Pemprov Sultra untuk memperbaiki jalan kami. Kami juga bagian dari masyarakat Sulawesi Tenggara, jangan kami dianaktirikan seperti ini,” ucapnya.
Dari pantauan jurnalis Nawalamedia.id di lapangkan masa aksi memblokade jalan dengan melakukan penebangan pohon dan membakar ban bekas sehingga memicu pengalihan arus. (Ahmad Odhe/yat)