Raker Tahun 2024, Rektor UHO Kendari Targetkan Akreditasi Unggul Universitas
Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar rapat kerja (Raker) tahun 2024 di salah satu hotel di Kota Kendari yang akan berlangsung selama dua hari pada Rabu, 17 Januari 2024 sampai dengan Kamis, 18 Januari 2024.
Rapat kerja yang mengangkat tema tranformasi dan inovasi PTN unggul tersebut bertujuan untuk meningkatkan akreditasi Universitas Halu Oleo Kendari menuju akreditasi unggul.
Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Prof Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, raker UHO 2024 ini dalam rangka membandingkan capaian-capaian yang didapatkan di tahun 2023.
“Jadi kegiatan rapat tahun 2024 ini ada dua kita tekankan 1 kita refleksi capaian apa yang kita dapatkan di tahun 2023 dan dengan hasil 2023 itu apa yang kurang itu akan kita benahi 2024 ini. Sehingga refleksi tahun 2023 untuk perencanaan di tahun 2024,” kata Prof Zamrun.
Selain itu, kata Prof Zamrun, raker tersebut bertujuan untuk memaksimalkan seluruh program-program kerja di semua unit. Mulai dari tingkat fakultas sampai tingkat universitas.

“Jadi kita usahakan itu. Jadi kalau selesai raker di Januari ini, kita punya waktu agak lama sekitar 11 bulan untuk memaksimalkan betul program-program yang kita laksanakan,” ungkapnya.
Iklan oleh Google
Alumnus Jepang itu menyebut, di rapat kerja tahun ini juga, dirinya menargetkan Universitas Halu Oleo Kendari mencapai akreditasi unggul.
“Tahun ini juga, fokus kita itu bagaimana menjadikan Universitas Halu Oleo itu menjadi perguruan tinggi dengan akreditasi unggul. Makanya sekarang kita semua mengarahkan ke sana semuanya,” terangnya.
Lebih lanjut, kata Zamrun, dalam raker tahun 2024 ini juga ia menekankan jajarannya untuk mencapai indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan kementerian untuk Universitas Halu Oleo.
“Program prioritas tidak ada, hanya saja kita tekankan untuk selalu berdasarkan IKU yang delapan itu. Jadi indikator kinerja utama kementerian yang delapan itu untuk kinerja akademik dan non akademik kemudian dengan kinerja keuangan,” ujar Ketua Kagama Sultra itu.

“Jadi selalu dua, kinerja keuangan dengan dirjen perbendaharaan. Kemudian kinerja akademik dan non-akademik itu dengan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi khususnya dirjen pendidikan tinggi dan teknologi. Jadi semua itu kita kerjakan dan bagaimana IKU yang delapan itu bisa tercapai 100 persen,” tambah Prof Zamrun.
Diketahui indikator kinerja utama tersebut yakni lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar lampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif dan program studi berstandar internasional. (Adv/Ahmad Odhe/yat)