Kasus pelecehan anak kembali mengguncang Kota Kendari. Seorang guru sekolah dasar (SD) berinisial M diamankan oleh Polresta Kendari atas dugaan tindakan pencabulan terhadap salah satu muridnya
Kasi Humas Polresta Kendari Iptu Haridin mengatakan bahwa pelaku saat ini telah ditahan di Mako Polresta Kendari.
“Untuk yang diduga melakukan pencabulan, sementara masih kami amankan di Mapolresta Kendari,” kata Iptu Hariddin dalam keterangannya.
Ia mengungkapkan kasus ini telah dalam proses penyelidikan oleh penyidik unit PPA Satreskrim Polresta Kendari.
“Pihak korban sudah melaporkan kasus ini kepada kami, dan tim penyidik masih memeriksa sejumlah korban, saksi-saksi, serta barang bukti terkait,” ujarnya.
Guru Diberhentikan Mengajar
Kepala sekolah tempat M mengajar mengambil langkah cepat dengan memberhentikan sang guru. Keputusan pemberhentian dilakukan pada malam sebelumnya setelah mendapatkan informasi terkait insiden tersebut.
“Saya sudah menyampaikan kepada yang bersangkutan untuk tidak lagi datang mengajar. Saya tidak akan menerima orang seperti itu,” tegas kepala sekolah saat ditemui media di sekolah tersebut.
Iklan oleh Google
M diketahui baru mengajar selama satu tahun di sekolah tersebut dan mengajar di kelas 4D sebagai guru wali kelas.
Pengakuan Keluarga Korban
Kasus ini terungkap setelah keluarga korban mendapati perilaku mencurigakan dari sang anak, yang akhirnya bercerita tentang tindakan tak pantas yang dilakukan oleh gurunya.
Ayah korban mengungkapkan, awalnya ia tidak menyangka ada masalah serius karena sedang berada di luar kota. Namun, sang anak mulai menunjukkan perubahan sikap.
“Anak saya bilang, Pak Guru suka kasih uang, pegang-pegang kalau salaman, dan sering memeluk. Sebagai orang tua, saya merasa itu sudah kelewatan, apalagi anak saya sudah kelas 4 SD,” ujarnya saat di temui awak media di Mapolresta Kendari.
Kejadian puncak terjadi ketika seluruh murid diminta keluar kelas oleh pelaku. Namun, anak korban disuruh tetap tinggal dengan alasan sedang tidak enak badan.
“Itu membuat saya curiga. Anak saya bilang, temannya yang sakit tetap disuruh keluar, tapi dia tidak,” jelasnya.
Ketika sang ayah tiba di rumah, anaknya terlihat murung dan menangis sambil bercerita tentang kejadian tersebut. Sang ayah langsung melapor ke polisi agar kasus ini dapat diproses secara hukum.
“Kami mempercayakan anak kami pada sekolah untuk dididik, bukan untuk menjadi korban tindakan yang tidak pantas. Ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak,” tegas ayah korban. (Ahmad Odhe/yat)