Take a fresh look at your lifestyle.

Pemda Mubar Ikut Rakor Antisipasi Potensi Bencana Jelang Pemilu 2024

130

Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengikuti rapat koordinasi (Rakor) secara daring bersama BMKG dan Pemprov Sultra dalam rangka mengantisipasi potensi bencana demi mewujudkan terselenggaranya pemilu 2024 yang lancar dan kondusif.

Rakor tersebut berpedoman pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 Pasal 44 , menyatakan bahwa pemerintah provinsi, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan wajib menggunakan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika dalam penetapan kebijakan di sektor terkait.

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan tersebut dalam rangka menyampaikan kesiapan untuk mengantisipasi potensi bencana geo-hidrometrologi dan potensi bencana lainnya dalam 13 hari menuju pesta demokrasi 2024 dan 334 hari dinamika menuju akhir tahun 2024.

“Untuk itu kepada seluruh bupati/wali kota untuk menerapkan konsep pentahelik penanganan bencana. Untuk daerah-daerah rawan tsunami bagaimana masing-masing melakukan latihan kontigensi dan latihan evakuasi bila terjadi bencana,” jelasnya.

Menanggapi arahan Pj Gubernur Sultra, Pj Bupati Muna Barat, La Ode Butolo, mengungkapkan komitmennya untuk menindaklanjuti inisiatif tersebut. Ia menekankan pentingnya melibatkan KPU Muna Barat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan strategi penanganan bencana. Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa pemilu di Muna Barat tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga aman dari risiko bencana.

“Pemda akan mengadakan serangkaian pertemuan dan diskusi dengan KPU untuk menyusun rencana kontingensi yang komprehensif,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, memberikan beberapa pemaparan terkait potensi rawan bencana jelang pemilu.

Kata dia, pelaksanaan pemilu yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024 prediksi curah hujan Februari 24 sudah mengalami peningkatan. Curah hujan kategori menengah dengan sifat hujan normal sampai atas normal.

Iklan oleh Google

Pj Bupati Muna Barat La Ode Butolo bersama Sekda LM Husen Tali mengikuti rakor antisipasi bencana jelang Pemilu 2024. (Istimewa)

 

“Potensi dampak bencana yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pemilu di antaranya rusaknya daftar pemilih, terganggunya infrastruktur pendukung, pemindahan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), terhambatnya proses distribusi kotak suara dan sebagainya,” jelasnya.

Dwikorita Karnawati juga memaparkan tentang potensi kerawanan geofisika di Sulawesi Tenggara karena merupakan kawasan seismik aktif karena terdapat beberapa jalur sumber gempa sesar aktif yaitu Sesar Naik Tolo (Mw7,4), Sesar Lawanopo (Mw7,5), Sesar Kendari Utara (Mw6,5), Sesar Kendari Tengah (Mw6,5), Sesar Kendari Selatan (Mw6,5), Sesar Buton A (Mw6,2), Sesar Buton B (Mw7,1).

“Berdasarkan peta aktivitas kegempaan/seismisitas, tampak bahwa sumber gempa sesar-sesar aktif di Sulawesi Tenggara dan sekitarnya sangat aktif memicu gempa bumi dalam berbagai magnitudo dan kedalaman,” terangnya.

Selanjutnya dalam hal menghadapi potensi bencana tersebut, BMKG telah melakukan tindakan dengan mengedepankan informasi cuaca yang cepat, tepat dan akurat, serta meningkatkan koordinasi dengan K/L dan stakeholder terkait, dalam mengantisipasi terjadinya potensi bencana hidrometeorologi dan selalu mengupdate kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang dikeluarkan.

Olehnya itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Masyarakat juga diharapkan agar tetap mengupdate informasi cuaca dari BMKG (cuaca publik, cuaca penerbangan dan cuaca maritim) melalui kanal-kanal yang tersedia, baik melalui call centre 196, website www.bmkg.go.id, sosial media infoBMKG di instagram dan YouTube, serta pada aplikasi telepon pintar infoBMKG.

“Diharapkan kepada masyarakat agar lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana di lingkungan tempat tinggalnya, karena salah satu upaya mitigasi sesungguhnya adalah dengan memahami cuaca dan lingkungan tempat kita tinggal, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeorologi yang dapat datang sewaktu-waktu,” pungkasnya. (Adv/Pialo/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi