Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rusman Emba memberikan tanggapan terhadap pernyataan pengamat politik Universitas Halu Oleo (UHO), Najib Husen bahwa duet Rusman Emba dan Lukman Abunawas di pemilihan Gubernur mendatang merupakan representasi Sulawesi Tenggara (Sultra), karena mewakili daratan dan kepulauan.
“Itu sah-sah saja. Tetapi kita masih memiliki beberapa event, pertama Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg). Tugas dan tantangan kita khususnya PDIP bagaimana bisa meraih suara dan kursi maksimal, kemudian Pilpres,” kata Rusman Emba saat ditemui di Kota Kendari, Selasa 17 Mei 2022.
Bupati Muna 2 periode ini menjelaskan, hal ini membutuhkan perjuangan besar dan konsolidasi meyakinkan dari semua komponen pengurus termasuk mengambil hati rakyat dalam rangka meraih kemenangan.
“Dengan proses perjalanan ini akan ketahuan siapa yang memiliki potensi untuk menjadi calon gubernur, karena sejauh ini belum ada yang diputuskan,” jelasnya.
Iklan oleh Google
“Tentu sebagai kader dan kita disampaikan DPP PDIP untuk siap-siap dan melakukan konsolidasi, karena itu akan menentukan untuk pencalonan,” sambungnya.
Mantan Ketua DPRD Sultra ini mengatakan, Lukman Abunawas sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sultra tentu memiliki posisi strategis dan potensi yang besar. Namun pemilihan gubernur masih jauh, sehingga dinamika politik masih terus bergerak.
“Kita tidak ketahui apa yang akan terjadi pada proses pencalonan, karena politik itu dinamis. Sehingga fokusnya kita saat ini di Pilcaleg,” jelasnya.
Ia menambahkan, DPP PDIP menekankan kepada setiap kader partai untuk terus bekerja, sehingga di Pilcaleg mendatang PDI Perjuangan meraih 9 kursi di DPRD Sultra.
“Kita fokus di pemilihan legislatif untuk bisa meraih 9 kursi di DPRD Sultra agar bisa mencalonkan gubernur tanpa koalisi dengan partai lain,” tutupnya. (re/yat)
 
			