Take a fresh look at your lifestyle.

Aniaya Warga, Geng Motor Berusia Remaja di Kendari ‘Diangkut’ Polisi

67

Kepolisian Resort Kota Kendari berhasil meringkus 11 pelaku penganiayaan terhadap korban bernama Rahmat Jaya (17) dan Kaisar Toasa (25) yang terjadi depan Indomaret Wuawua Lorong Ilmiah Jalan Jend. A. Yani Kelurahan Kadia Kecamatan Kadia Kota Kendari, Sabtu 21 Januari 2023 sekitar pukul 01.00 WITa.

Ke-11 pelaku tersebut merupakan Kelompok geng motor Base Camp WR Mandonga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Adapun pelaku yang ‘diangkut’ ke kantor polisi adalah S (16), A alias H (15), S alias M (16), Fikram (18), MS alias H (16), F (16), MJK (15), Syawal (19), MA alias A (16), dan WS (16).

Kapolresta Kendari Muhammad Eka Faturrahman mengatakan kronologi kejadian berawal saat korban bernama Rahmat Jaya membeli jajanan siomai di depan Indomaret dan tiba-tiba datang remaja yang mengendarai sekitar tiga puluh sepeda motor berboncengan.

“Sekelompok remaja langsung mendatangi korban dan menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam jenis parang pada bagian kepala dan memukul badan korban dengan menggunakan kepalan tangan serta mengancam korban menggunakan anak panah busur,” kata Eka.

Setelah selesai melakukan penganiayaan para pelaku langsung memasuki Lorong Ilmiah dan meninggalkan TKP. Sementara korban Rahmat Jaya masuk ke dalam Indomaret mengamankan diri.

Sementara itu, menurut keterangan korban Muhammad Kaisar Toasa, ia bersama dengan dua rekannya yang bernama Adi dan Rifky dengan menggunakan sepeda motor berbonceng tiga hendak keluar dari Lorong Ilmiah.

Saat di samping Indomaret Wuawua, kata Eka, korban dan rekannya melihat sekitar tiga puluh unit rombongan sepeda motor dari arah Wuawua juga hendak masuk ke dalam Lorong Ilmiah.

“Tiba-tiba beberapa dari rombongan motor tersebut langsung datang menghentikan korban dan melakukan pengancaman dengan menggunakan busur panah dan parang,” ungkapnya.

Iklan oleh Google

Akibat ancaman tersebut, lanjut Eka, kedua rekan korban langsung lari menyelamatkan diri ke dalam Lorong Ilmiah dan dikejar oleh beberapa pelaku. Korban berusaha melarikan diri namun terjatuh ditabrak motor pelaku dan beberapa pelaku langsung mengeroyok korban dengan cara memukul dan menendang korban.

“Sesaat setelah dikeroyok oleh pelaku, korban langsung melarikan diri mengarah ke Jalan Sorumba dan tiba-tiba korban merasakan sakit pada bagian pinggang. Saat tiba di Jalan Sorumba, salah seorang pelaku langsung mengancam korban dengan busur dan berusaha menikam pelaku dengan menggunakan badik namun tidak mengenai korban,” imbuh Eka.

Beberapa saat kemudian datang rekan-rekan pelaku menjemput rekannya dan berteriak mengatakan “ada polisi”, sehingga pelaku dan rekan-rekannya langsung pergi meninggalkan TKP.

Selanjutnya korban melarikan diri ke Warung Makan Sari Laut di depan Jalan Sorumba dan diantar ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh warga sekitar.

“Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka. Rahmat Jaya mengalami dua luka robek pada bagian kepala akibat hantaman senjata tajam dan mengeluhkan rasa sakit pada bagian badan akibat pukulan dan tendangan. Sementara Muhammad Kaisar Toasa mengalami satu luka tusuk pada bagian pinggang sebelah kanan akibat anak panah busur dan mengeluhkan rasa sakit pada bagian badan akibat pukulan dan tabrakan sepeda motor,” tuturnya.

Menurut keterangan korban Rahmat Jaya, ia mengenali beberapa pelaku yang merupakan kelompok remaja geng motor WR. Salah satu pelaku diketahui korban merupakan tukang parkir di pasar panjang. Pelaku mengenakan helm dan memakai masker, mengenakan sweeter woody hitam dan cream.

Pasca kejadian penganiayaan, personel Unit Opsnal Intelkam dan Buser 77 Satreskrim Polresta Kendari melakukan pengejaran terhadap orang-orang yang diduga melakukan penganiayaan.

Sekitar pukul 05.30 WITa, sepuluh orang pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolresta Kendari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Barang bukti yang diamankan ada lima unit sepeda motor, satu bilah parang, satu bilah badik, dua ketapel pelontar busur, empat buah paku sepuluh sentimeter yang dirakit menjadi anak panah, tujuh terali velg sepeda motor (bahan pembuat mata busur), satu buah anak panah busur, besi rangka payung, dua buah tang jepit warna kuning hitam, dua buah martil atau palu-palu, satu buah gurinda, satu buah mata gurinda, satu buah stang gergaji besi, dan enam unit telefon seluler,” jelas Eka. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi