Pj Bupati Ingin Naskah Sejarah Mubar Tidak Mengkultuskan Seseorang
Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat Dr Bahri menginginkan agar naskah sejarah pembentukan Kabupaten Mubar tidak mengkultuskan nama seseorang.
Rencananya, naskah sejarah pemekaran Muna Barat akan dibacakan pada perayaan HUT ke 8 Kabupaten Mubar pada 23 Juli 2022.
Seiring hal itu, beredar sebuah dokumen soal sejarah pemekaran yang di dalamnya berisi kesan pengkultusan salah satu nama. Dalam dokumen itu, salah satu nama dituliskan beberapa kali.
Saat ditemui saat perayaan HUT Polri di Mapolres Muna, Bahri mengaku telah mendapatkan masukan dari masyarakat soal hal itu. Ia menyebut, ada masyarakat yang tersinggung jika dalam naskah sejarah hanya mengkultuskan satu orang.
Bahri menyebut, berbicara sejarah tidak hanya soal bunga dan buah. Tapi diceritakan dengan jelas, mulai dari akar, batang, dahan, ranting sampai dengan bunga dan buah.
Iklan oleh Google
“Tidak dipotong-potong sepenggal dan tidak mengkultuskan seseorang, karena nanti ada yang tersinggung,” kata Bahri, Selasa 5 Juli 2022.
Terhadap penyusunan naskah sejarah pemekaran Muna Barat, ia mengaku telah meminta Sekda Mubar untuk didudukan bersama dengan tokoh masyarakat.
“Saya menerima beberapa warga yang komplain dan berilah waktu untuk dirapatkan. Tapi tidak dalam rangka mengkultuskan seseorang sebagai,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, naskah sejarah pemekaran Mubar yang akan dibacakan nanti bisa dibuat singkat. Paling yang diletakan adalah dasar hukum pembentukan Muna Barat.
“Jari kita bentuk tim khusus hari ini akan dibahas bersama Sekda. Karena jangan sampai ada yang tersinggung. Kita bahas bersama tokoh-tokoh pemekaran Muna Barat. Kita susun bagaimana fakta sejarahnya. Kita bicara aturan saja sampai terbentuknya undang-undang pemekaran,” pungkasnya. (Pialo/yat)