Warga Luwu Timur yang Hilang di Hutan Diketahui Alami Depresi
Warga Luwu Timur yang dinyatakan sempat hilang di hutan dilaporkan tengah mengalami masalah kejiwaan atau depresi.
Hal ini diketahui oleh tim SAR dari keluarga korban empat hari setelah yang bersangkutan dinyatakan hilang.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi menyatakan, warga bernama Deng Pena (40) itu sehari-hari bekerja di perkebunan nilam. Namun, ia dinyatakan hilang di hutan Desa Mahalona Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur, 7 Oktober 2021.
Tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk mencari korban di hutan. Pada pukul 15.00 WITa, Senin 10 Oktober 2021, keluarga yang ikut mencari melihat korban di pinggir hutan.
Namun saat hendak didekati, korban langsung berlari masuk kembali dalam hutan.
“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban mengalami depresi/stress dan takut melihat kumpulan orang banyak,” kata Aris.
Aris mengaku, setelah melakukan koordinasi dan evaluasi bersama unsur yang terlibat serta pihak keluarga korban, operasi pencarian dinyatakan selesai dan ditutup.
Sebelumnya, pada 7 Oktober 2021, korban berangkat untuk bekerja di perkebunan nilam di hutan Desa Mahalona. Kebiasaan korban kembali dari bekerja sekitar pukul 18.00 WITa. Namun, hingga saat itu sampai saat ini, korban tidak kunjung pulang ke rumahnya. (yat)