Take a fresh look at your lifestyle.

Viral Keluarga Pasien Mengamuk di RSUD Mubar, Bupati Turunkan Tim Investigasi

7

Pemerintah Kabupaten Muna Barat merespons video viral keluhan warga atas pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat yang tersebar luas di media sosial sejak Sabtu, 21 Juni 2025.

Video berdurasi 3 menit dan 40 detik tersebut memperlihatkan beberapa warga keluarga pasien mengaku terlambat mendapatkan pelayanan ambulans dari RSUD Muna Barat.

Menyusul hal itu, keluarga pasien mengamuk dengan melakukan perusakan beberapa fasilitas rumah sakit.

Tak sampai di situ, keluarga pasien yang sambil mengeluarkan kata-kata kasar juga mengejar salah seorang petugas medis perempuan.

Bupati Muna Barat La Ode Darwin mengatakan, saat ini dirinya telah menurunkan inspektorat untuk melakukan investigasi di RSUD Muna Barat.

“Saya sudah memerintahkan inspektorat untuk melakukan investigasi di rumah sakit, apakah ada SOP yang dilanggar. Jika ada SOP yang dilanggar maka akan dilakukan teguran keras dan evaluasi,” tegas Darwin.

Selain itu, sambung dia, pihaknya akan melakukan perbaikan pelayanan. Ke depan akan menambah armada ambulans, baik di rumah sakit maupun yang akan ditempatkan di beberapa pukesmas di Muna Barat.

“Kita juga mengimbau masyarakat untuk tenang dan menahan diri, serta tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan dan tindakan anarkis di rumah sakit. Apalagi, sampai melakuan kekerasan terhadap petugas medis yang telah bekerja maksimal dalam melakukan pelayanan,” imbuh Darwin.

Iklan oleh Google

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Muna Barat Al Rahman membantah segala tudingan keluarga pasien dalam video viral tersebut.

Menurut dia, berdasarkan kronologis yang sesungguhnya, pihak RSUD telah menjalankan tugas mereka sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

“Pihak rumah telah bekerja dengan baik melayani pasien. Rujukan pasien tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus mengikuti mekanisme yang ada,” katanya.

Al Rahman menyebut, salah satu mekanisme yang harus dilalui adalah pihak RSUD Muna Barat terlebih dahulu menghubungi pihak rumah sakit yang akan dituju ke Kota Kendari.

“Setelah ada persetujuan dari rumah sakit yang dituju maka dibuatkan keterangan rujukan. Bukan langsung dirujuk begitu saja pasien. Jadi, pihak keluarga pasien yang tidak sabar dan tidak tahu mekanisme kerja rumah sakit,” tandasnya.

“Jadi, kalau ada klaim mengenai tidak tersedianya ambulans dan tidak adanya bahan bakar, serta pelayanan tidak baik, itu tidak benar,” tambah Al Rahman.

Selain itu, pasien sudah diperiksa petugas. Berdasarkan hasil rekam medis, pasien tidak dalam keadaan kritis.

“Pasien pun pada akhirnya diantar menggunakan ambulans RSUD ke Pelabuhan Tondasi untuk menuju ke Kota Kendari,” tuntas Al Rahman. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi