Take a fresh look at your lifestyle.

Sungai Wanggu Meluap dan Rendam Ratusan Rumah di Kendari

111

Ratusan warga di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terpaksa mengungsi akibat banjir kiriman dari hulu Sungai Wanggu yang meluap pada Minggu dini hari, 29 Juni 2025.

Data sementara mencatat sebanyak 172 kepala keluarga (KK) atau sekitar 402 jiwa terdampak. Ketinggian air mencapai hampir 2 meter di beberapa titik permukiman.

Ketua RT 13 Kelurahan Lepo-lepo, Sarman, menjelaskan air hulu sungai naik sejak siang kemarin, Sabtu, 29 Juni 2025. Ketinggian bahkan mencapai hampir 2 meter.

“Banjir ini datang meski tidak turun hujan di sini. Air dari hulu naik terus sejak pukul 2 siang kemarin dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Ketinggian air bahkan mencapai hampir 2 meter,” ungkap Sarman.

Kata dia sungai Wanggu memang menjadi muara utama dari beberapa aliran sungai di Konawe Selatan. Akibatnya, hujan di wilayah hulu otomatis menjadi ancaman serius bagi warga bantaran sungai di Kendari.

Sarman menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah sejak pembangunan tanggul dan kolam retensi beberapa tahun lalu.

“Setiap tahun memang ada banjir, tapi biasanya tidak sampai masuk rumah. Sekarang, air sudah setinggi lebih dari satu meter di dalam rumah,” ungkapnya.

Iklan oleh Google

Hal senada disampaikan oleh M. Ali (74), warga asli Lepo-lepo yang menyebut banjir kali ini mengingatkannya pada bencana besar tahun 1975 dan 2013.

“Saya mulai dari lahir, dari tahun 1951 yang paling parah itu 1975, dan 2013 tapi ini 6 tahun baru ada lagi,,” katanya.

Plt Kepala Dinas Sosial Sultra, Wawan Arianto, memastikan pihaknya sudah turun ke lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan darurat. Proses pendataan korban dan kebutuhan lanjutan juga sedang berlangsung.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka langsung meninjau lokasi dan berjanji akan membangun tanggul baru sebagai solusi permanen.

“Nanti kita harus bangunkan tanggulnya itu. Jadi sekitar itu harus ada tanggul untuk menahan. Karena kalau mau direlokasi pada umumnya mereka juga tidak mau,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan tanggul ini untuk menahan debit air yang banyak agar tidak meluap ke rumah masyarakat.

” Ya, tanggulnya saja ditinggikan, kalau tanggulnya ditinggikan ya sudah pasti akhirnya tidak kena. Kira-kira seperti itu,” tambahnya. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi