Sekitar 13 Ribu Kepala Keluarga di Sultra Masih Konsumsi Air Hujan
Kurang lebih 13 ribu kepala keluarga (KK) di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menggunakan air hujan sebagai bahan konsumsinya.
Hal ini diperoleh berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara yang dipublikasi 11 Maret 2022.
Oleh BPS Sultra, data ini diperoleh berdasarkan hasil Susenas Maret 2021. Sebanyak 2,15 persen kepala keluarga di Sultra masih menggunakan air hujan sebagai sumber konsumsi.
Bila merujuk data sensus 2019, jumlah kepala keluarga (KK) di Sultra sebanyak 608.745 KK. Maka, 2,15 persen dari jumlah KK tersebut, terdapat kurang lebih 13 ribu KK yang masih menggunakan air hujan sebagai bahan konsumsi sehari-hari.
Sebanyak 13 ribu kepala keluarga yang menggunakan air hujan itu tersebar di sembilan kabupaten dan kota. Yakni, Buton, Muna, Kolaka, Bombana, Wakatobi, Buton Tengah, Buton Selatan dan Kota Baubau.
Kabupaten Buton Selatan merupakan daerah yang paling banyak kepala keluarga menggunakan air hujan sebagai bahan konsumsi sebanyak 27,45 persen dari total KK di daerah tersebut.
Kemudian disusul Wakatobi sebanyak 21,24 persen, Muna sebanyak 5,84 persen, Kota Baubau 2,92 persen, Buton Tengah 1,13 persen, Bombana 0,25 persen, Kolaka sebanyak 0,11 dan Buton sebanyak 0,1 persen.
Sedangkan 8 kabupaten dan kota lainnya yakni, Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Buton Utara, Konawe Utara, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Muna Barat dan Kota Kendari tidak ada kepala keluarga yang mengonsumsi air hujan.
Selain warga yang masih menggunakan air hujan untuk diminum, data BPS juga merinci daerah yang warganya menggunakan air kemasan bermerek, sumur bor, sumur terlindung, mata air terlindung dan air permukaan.
(yat)