Sejumlah Massa Demo Dugaan Mafia Lelang Proyek di LPSE Mubar
Sejumlah masa aksi yang mengatasnamakan Aliansi mahasiswa Laworo Menggugat (AMLM) menggelar demonstrasi di depan Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Kabupaten Muna Barat (Mubar), Rabu 6 Oktober 2021.
Dalam demonya mereka memprotes masalah proses pelaksanaan lelang proyek di unit Pemda Mubar tersebut.
Koordinator AMLM Ikmal menduga ada permainan mafia pada proses lelang proyek. Pasalnya website resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Mubar sulit diakses calon rekanan lelang.
Ia menyebut, LPSE Kabupaten Mubar selama lima bulan belakangan ini terhitung sejak Mei hingga Oktober 2021 tidak pernah aktif dan tidak bisa diakses oleh pihak perusahaan yang ingin melakukan tender pekerjaan.
Mereka menduga, pekerjaan yang berjalan saat ini diduga tidak melalui proses yang benar.
“Ada dua milik perusahaan Pokja di tahun anggaran 2020 yang menang tender secara fiktif atau tidak melalui prosedural dan tidak pernah ikut pembuktian kualifikasi di kantor ULP Kabupaten Muna Barat,” jelas Ikmal, Rabu 6 Oktober 2021.
Selain itu, dirinya juga mengungkit belanja jasa internet kantor dan unit kerja pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2020 sebesar Rp600 juta terkait pengadaan itu pihkanya juga menilai ada kejanggalan saat proses lelang karena server tidak pernah aktif.
“Kami meminta agar lembaga kebijakan pengadaan pemerintah (LKPP), selaku lembaga kontrol dapat memeriksa server LPSE Muna Barat yang dianggap telah memonopoli kegiatan tender atau lelang tersebut,” tekannya.
Terkait hal itu, Kabag ULP Mubar belum memberikan komentar. Saat disambangi di kantornya, pejabat di instansi tersebut tidak ditemukan. Kantor ULP juga tertutup rapat.
Pantauan media ini, masa aksi sempat ingin menyegel kantor ULP Mubar, namun dihalangi oleh sejumlah Satpol PP. Karena tak satu pun ditemui oleh pemerintah terkait, maksa aksi melanjutkan demonstrasi di gedung DPRD Mubar. (lki/yat)