Sejarah Berdirinya Basarnas Kendari, Tenggelamnya Kapal Feri di Perairan Kolaka
Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari menggelar upacara memperingati HUT ke- 24 berdirinya KPP Kendari yang jatuh pada tanggal 9 September.
Kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana dan dipimpin langsung oleh Kepala KPP Kendari dan diikuti oleh seluruh personil dan Dharma Wanita Persatuan KPP Kendari.
Dalam sambutannya, Kepala KPP Kendari Muhamad Arafah mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang turut membangun KPP Kendari hingga menjadi seperti saat ini.
“KPP Kendari terus berbenah untuk lebih baik lagi ke depannya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang penyelamatan yang merupakan tugas pokoknya,” katanya dalam rilisnya.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari didirikan pada tahun 1999, dengan sejarah historis pembentukannya, dilatarbelakangi oleh tenggelamnya sebuah kapal feri, yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 1997.
KMP Windu Karsa yang berlayar dari Sulawesi Selatan menuju Sulawesi Tenggara tenggelam di Perairan Laut Pulau Lambasina, Kabupaten Kolaka, dini hari.
Iklan oleh Google
Sebanyak 102 penumpang kapal penyeberangan Kolaka, Sultra-Bajoe, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 89 orang selamat dan 13 orang dinyatakan meninggal. Dalam peristiwa nahas itu turut meninggal Wakil Bupati Kolaka Utara, Ny Hj Suhariah Muin bersama ajudannya, Suriani.
Arafah menyebut, wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai luas perairan 110.000 km² (persegi) atau 64,24% dari luas Wilayah Sulawesi Tenggara. Maka dasar itulah Tim Basarnas melakukan survei ke Sulawesi Tenggara dan mendapat respon yang baik dari pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Dengan demikian pada bulan September tahun 1999 Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari yang pada saat itu bernama ‘Kantor SAR Kendari’ terbentuk dan dibawah kepemimpinan Bapak Roki Asikin, S.Sos,” jelasnya.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari telah mengalami estafet kepemimpinan sebagai berikut : Roki Asikin, S.Sos menjabat tahun 1999 sampai tahun 2007, Suyatno menjabat tahun 2007 sampai tahun 2008, Hadi Tugiman, S.IP menjabat tahun 2008 sampai tahun 2009, Noer Isrodin, S.Pd menjabat tahun 2009 sampai tahun 2010, Djoni Sitorus menjabat tahun 2010 sampai tahun 2011, Jafar Henaulu menjabat tahun 2011 sampai tahun 2014, Amiruddin, S.Sos menjabat tahun 2014 sampai tahun 2017, Muslimin, S.Sos menjabat tahun 2017, Dr. Djunaidi, S.Sos., M.M. menjabat tahun 2017 sampai tahun 2019, Aris Sofingi, S.E., M.M menjabat tahun 2019 sampai tahun 2023, dan Muhamad Arafah, S.H., M.Si menjabat tahun 2023 sampai saat ini.
Ia melanjutkan, seiring dengan berjalannya waktu serta dengan tujuan memberikan pelayanan jasa SAR yang cepat kepada masyarakat saat ini telah terbentuk Tiga Pos SAR dan juga tiga unit siaga SAR yang masing-masing berada di kabupaten atau kota di Sulawesi Tenggara yakni Pos SAR Kolaka di Kabupaten Kolaka, Pos SAR Baubau di Kota Baubau dan juga Pos SAR Wakatobi di Kabupaten Wakatobi Kepulauan dan untuk penempatan tiga unit Siaga SAR masing-masing yaitu Unit Siaga SAR Luwu Timur di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Unit Siaga SAR Asera di Kabupaten Konawe Utara serta Unit Siaga SAR Raha di Kabupaten Muna.
Kondisi wilayah Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari terdiri dari wilayah daratan dan perairan dimana daerah daratan meliputi wilayah pegunungan, perbukitan, dan daerah patahan sedangkan daerah perairan meliputi wilayah sungai dan laut.
“Demikian lintas sejarah singkat 24 tahun Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari. Dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kendari senantiasa berupaya memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya. (yat)