Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,6 skala richter mengguncang wilayah Kambowa, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara, pada Selasa malam, 27 Mei 2025, pukul 19.27 WITa.
Guncangan tersebut sempat menimbulkan kepanikan warga dan mengakibatkan satu orang warga mengalami luka akibat tertimpa batako.
Bupati Buton Utara, Afirudin Mathara mengatakan saat ini korban telah mendapatkan perawatan dan keluar dari rumah sakit.
“Korban sudah dirawat dan sudah keluar dari fasilitas kesehatan. Jadi bisa dipastikan tidak parah,” kata Afirudin saat ditemui di kantor Gubernur Sultra pada Rabu, 28 Mei 2025.
Bupati menyebut ia mengalami luka-luka setelah tertimpa batako yang belum terpasang dan masih dalam kondisi ditumpuk.
“Bukan bangunan yang runtuh, tapi batako yang memang belum digunakan dalam konstruksi,” jelasnya.
Iklan oleh Google
Guncangan gempa juga memicu kepanikan warga pesisir, terutama di wilayah yang berdekatan dengan pantai. Banyak dari mereka secara spontan mengungsi ke dataran tinggi karena khawatir akan terjadi tsunami, meski otoritas setempat menegaskan tidak ada potensi gempa susulan maupun tsunami.
“Kenapa mereka harus lari ke bukit begitu. Karena selama ini di Buton Utara belum ada gempa sekuat itu sehingga langsung ada pemikiran, jangan sampai tsunami sehingga lari semua ke atas (bukit). Itu isunya itu ya,” katanya.
Selain itu, kata dia, hal ini juga menunjukkan bahwa edukasi kebencanaan dari BPBD selama ini cukup berhasil sehingga warga sudah sadar untuk segera mengevakuasi diri tanpa menunggu instruksi pemerintah.
Tercatat sekitar enam hingga tujuh desa di satu kecamatan terdampak cukup signifikan, terutama pada bangunan. Kecamatan lain hanya merasakan getaran ringan tanpa kerusakan berarti.
Gempa ini disebut sebagai yang paling kuat dirasakan warga Buton Utara dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, wilayah ini hanya pernah merasakan gempa kecil berkekuatan 1,5 hingga 2 SR.
Pemerintah daerah saat ini masih melakukan pendataan kerusakan dan memastikan kesiapsiagaan warga, seraya mengevaluasi kebutuhan jalur evakuasi bencana yang lebih komprehensif di masa depan. (Ahmad Odhe/yat)