Rektor Bersyukur Ada Dosen UHO Masuk Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Muhammad Zamrun sangat bersyukur ada dosen UHO yang masuk dalam daftar ilmuwan yang berpengaruh di dunia.
“Kami sangat bersyukur ada salah satu dosen kita yang masuk daftar ilmuwan berpengaruh di dunia,” kata Prof Muhammad Zamrun saat ditemui di salah satu Hotel di Kendari, Senin 1 November 2021.
Rektor UHO, Prof Muhammad Zamrun mengatakan, apa yang dicapai dosen tersebut merupakan motivasi bagi ilmuwan-ilmuwan lain di UHO.
“Saya selalu membuka untuk semua dosen-dosen di UHO berinovasi. Artinya ini juga menjadi motivasi ilmuwan yang lain yang ada di UHO untuk bisa berkontribusi di bidangnya masing-masing,” katanya.
Dosen UHO 2 periode ini mengaku, dirinya tidak pernah menghalangi bahkan selalu mendukung dosen atau ilmuwan untuk berkarya dan berkontribusi di bidangnya masing-masing.
“Tidak pernah menghangi dosen di UHO untuk berkarya. Saya selalu mendukung untuk meningkatkan ilmunya dan saya meminta beliau tolong untuk diterapkan kepada dosen-dosen yang lain apa yang telah dicapai,” ujarnya.
Untuk itu, apa yang telah dicapai oleh dosen terdebut menunjukan suasana akademik UHO berjalan dan mendunia.
Diberitakan sebelumnya, Satu dosen Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Prof Muhammad Nurdin masuk dalam daftar ilmuwan yang berpengaruh di dunia.
Dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (F-MIPA) UHO ini menempati peringkat 55 skala nasional dan peringkat 189.943 dosen berpengaruh di dunia.
Hal ini berdasarkan riset Top 2% World Ranking Scientist yang dilakukan oleh para peneliti Stanford University, Amerika Serikat yaitu Prof John Ioannidis, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack. Hasil pemeringkatan ini disampaikan lewat publikasi ilmiah berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators
Sebanyak 58 ilmuwan asal Indonesia termasuk dalam daftar 2% saintis paling berpengaruh di dunia 2021. Daftar ini dirilis Elsevier BV yang diperbarui tiap tahun.
Jumlah peneliti Indonesia mengalami kenaikan tahun ini dibandingkan 2020. Tahun lalu ada 40 ilmuwan berafiliasi Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
Ranking dihitung berdasarkan lebih dari 100 ribu peneliti di seluruh dunia. Mereka memberi informasi terstandardisasi atas sitasi, h-index, citation to paper in different authorship positions, co-authorship adjusted hm-index, dan composite indicator.
Pemeringkatan juga berlandaskan pada c-score atau jumlah sitasi publikasi yang tidak termasuk sitasi oleh diri sendiri. Siapa saja jajaran ilmuwan Indonesia yang termasuk dalam daftar ini?
Berikut daftar nama-nama peneliti Indonesia yang masuk pada top 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia
1. Rohman, Abdul: Universitas Gadjah Mada
2. Firman, Tommy: Institut Teknologi Bandung
3. Kuswandi, Bambang: Universitas Jember
4. Ismadji, Suryadi: Widya Mandala Surabaya Catholic University
5. Murdiyarso, Daniel: Center for International Forestry Research, Jawa Barat
6. Larson, Anne: Center for International Forestry Research, Jawa Barat
7. Silitonga, A. S.: Politeknik Negeri Medan
8. Iskandar, Ferry: Institut Teknologi Bandung
9. Fatimah, Is: Universitas Islam Indonesia
10. Hawley, William A.: UNICEF Indonesia
11. Nandiyanto, Asep Bayu Dani: Universitas Pendidikan Indonesia
12. Putra, Nandy: Universitas Indonesia
13. Susanto, Heru: Universitas Diponegoro
14. Sumboja, Afriyanti: Institut Teknologi Bandung
15. Fulazzaky, Mohamad Ali: Universitas Djuanda
16. Suhartanto, Dwi: Politeknik Negeri Bandung
17. Herawan, T.: Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
18. Harapan, Harapan: Universitas Syiah Kuala
19. Berawi, Mohammed Ali: Universitas Indonesia
20. Marfai, M. A.: Universitas Gadjah Mada
21. Wenten, I. G.: Institut Teknologi Bandung
22. Sugiharto, S.: Universitas Diponegoro
23. Pranata, Raymond: Universitas Pelita Harapan
24. Hadinegoro, Sri Rezeki: Universitas Indonesia
25. Pambudi, Nugroho Agung: Universitas Sebelas Maret
26. Syafiuddin, Achmad: Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
27. Muntohar, Agus Setyo: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
28. Saleh, Rosari: Universitas Indonesia
29. Pangestuti, Ratih: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
30. Widodo, A.: Universitas Diponegoro
31. Indarto, Antonius: Institut Teknologi Bandung
32. Maryudi, Ahmad: Universitas Gadjah Mada
33. Elyazar, Iqbal R.F.: Oxford University Clinical Research Unit
34. Suwarno, Suwarno: Institut Teknologi Bandung
35. Muchlisin, Z. A.: Universitas Syiah Kuala
36. Rachmawati, Heni: Institut Teknologi Bandung
37. Christwardana, Marcelinus: Institut Teknologi Indonesia
38. Abral, Hairul: Universitas Andalas
39. Jayanegara, Anuraga: IPB University
40. Holmgren, Peter: Center for International Forestry Research, Jawa Barat
41. Pawitan, Jeanne Adiwinata: Universitas Indonesia
42. Sasmono, R. Tedjo: Eijkman Institute for Molecular Biology
43. Sarno, Riyanarto: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
44. Ambarita, H.: Universitas Sumatera Utara
45. Sutikno, Tole: Universitas Ahmad Dahlan
46. Ulhaq, Zulvikar Syambani: State Islamic University of Malang
47. Dahono, Pekik Argo: Institut Teknologi Bandung
48. Kosen, Soewarta: Konsultan Independen
49. Katili, Irwan: Universitas Indonesia
50. Yasin, Moh: Universitas Airlangga
51. Aldila, Dipo: Universitas Indonesia
52. Munir, Achmad: Institut Teknologi Bandung
53. Hidayat, Taufiq: Institut Teknologi Bandung
54. Achmad, Muhammad Harun: Hasanuddin University
55. Nurdin, Muhammad: Universitas Halu Oleo
56. Suyanto, Suyanto: Telkom University
57. Surya, Batara: Bosowa University
58. Nasution, Mahyuddin K.M.: Universitas Sumatera Utara.
(re/yat)