Take a fresh look at your lifestyle.

Polisi Tetapkan Empat Karyawan PT PMS Tersangka Penganiayaan Warga di Kolaka

20

Kasus dugaan pengeroyokan yang menimpa seorang warga di Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), berujung pada penetapan empat tersangka oleh pihak kepolisian. Keempat tersangka ini ialah berinisial IR, IF, MM dan MR yang merupakan karyawan perusahaan tambang PT Putra Mekongga Sejahtera (PMS), yang aksinya terekam kamera.

“Empat orang (semua dari pihak perusahaan),” kata Kasi Humas Polres Kolaka Iptu Dwi Arif pada Rabu, 1 Oktober 2025.

Dwi arif menyebut ke empat pelaku tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan.

“Sudah (di) amankan,” tambahnya.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi 43 detik memperlihatkan seorang warga dikeroyok hingga tersungkur di tanah diduga pelaku karyawan pertambangan. Kejadian tersebut diketahui terjadi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Dalam video yang diterima media ini, pria tersebut dikeroyok empat orang pria dengan menggunakan kayu dan tangan hingga tak berdaya. Aksi mereka pun viral di media sosial pada Selasa, 30 September 2025.

Kasi Humas Polres Kolaka Iptu Dwi Arif yang di konfirmasi hal itu membenarkannya. Dia menyebut kasus tersebut telah dilaporkan di Polsek Pomala.

“Pengaduannya di Polsek Pomalaa,” katanya.

Ia mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 27 September 2025, sore. Pria yang dikeroyok tersebut berinisial AJ. Dijelaskannya kasus tersebut dalam proses penyelidikan.

Iklan oleh Google

Sementara itu, kakak korban, Hasmidar mengatakan adiknya di keroyok oleh karyawan perusahaan yang diketahui PT Putra Mekongga Sejahtera (PMS) itu hendak menagih pembayaran royalti lahan.

Kata dia, lahan milik keluarga mereka yang digunakan sebagai jalan hauling tambang nikel. Pembayaran yang biasanya diterima, belakangan disebut sudah tidak diberikan lagi.

Dia melanjutkan sebelumnya, adiknya sempat berkomunikasi dengan salah seorang admin perusahaan bernama Irso. Namun saat ditagih melalui telepon dan pesan WhatsApp, Irso tidak lagi merespons. Merasa dipermainkan, korban kemudian mendatangi kantor PT PMS.

Di lokasi, Ahmad melampiaskan kekesalan dengan melempar botol ke dinding. Tak lama, Irso muncul dan menyatakan enggan menanggapi telepon maupun pesan korban. Ketegangan meningkat setelah dua karyawan lain ikut hadir. Mereka diduga melontarkan ancaman dan memukul Ahmad.

“Dia sempat melawan saat dipukul pertama, tapi setelah melihat banyak orang, dia keluar halaman sambil bilang jangan main borong, satu lawan satu saja,” jelas Hasmidar.

Dikatakannya, namun, di luar kantor korban justru kembali diserang. Sejumlah karyawan disebut mengejar dan memukul menggunakan kayu, batu, hingga tangan kosong. Aksi tersebut baru berhenti setelah ada warga yang melerai.

Akibat pengeroyokan itu, Ahmad dilarikan ke IGD dengan kondisi luka di kepala, memar pada wajah, muntah-muntah, dan mengalami trauma.

“Dua malam ini sempat ngigau, tidak bisa tidur, kaget-kaget,” ungkapnya.

Peristiwa ini telah dilaporkan ke Polsek Pomalaa. Pihak keluarga meminta agar kepolisian segera memproses kasus tersebut dan menangkap para pelaku.

“Diluar kesalahannya, tapi tidak bisa dibenarkan pengeroyokan itu. Adik saya ke sana juga karena ada sebab akibat, bukan tanpa alasan,” tambah Hasmidar. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi