Take a fresh look at your lifestyle.

Penjelasan BMKG Tentang Penyebab Rentetan Gempa di Kolaka Timur

535

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 93 kali gempa susulan mengguncang wilayah Kolaka Timur hingga hari ini, Selasa 28 Januari 2025.

Rentetan gempa ini terjadi pasca-gempa utama berkekuatan Magnitudo (M) 4,9 yang melanda pada Jumat malam, 24 Januari 2025, pukul 21.37 WITA.

“Update 28 Januari 2025, BMKG mencatat 93 kali gempa susulan terjadi di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, sejak 24 Januari 2025,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulisnya.

Gempa utama yang berpusat di daratan Kolaka Timur, tepatnya 4,8 km tenggara Kecamatan Lalolae, menyebabkan kepanikan di masyarakat.

Guncangan dirasakan cukup kuat dengan intensitas III-IV MMI di Kolaka dan Kolaka Timur, II-III MMI di Konawe, Konawe Selatan, dan Konawe Utara, serta Bombana hingga Lasusua.

Dampak gempa juga terlihat di beberapa lokasi, seperti kaca lift pecah di Rumah Sakit SMS Berjaya Kolaka. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini.

Iklan oleh Google

Penyebab Rentetan Gempa

BMKG mengungkapkan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Kolaka, yang membentang dari Teluk Bone hingga daratan Kolaka Timur dan Konawe Selatan. Sesar ini merupakan patahan aktif yang kerap memicu gempa di wilayah sekitarnya.

Daryono menjelaskan bahwa gempa susulan terjadi karena energi di sepanjang patahan masih dalam proses pelepasan hingga mencapai keseimbangan.

“Gempa bumi dengan magnitudo yang cukup besar sangat wajar disertai dengan rentetan kejadian gempa bumi susulan, untuk melepaskan semua energi dari patahan atau sesar sehingga kembali ke posisi setimbangnya,” ujarnya.

Hingga kini, gempa susulan yang tercatat berkekuatan lebih kecil dibanding gempa utama. Namun, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Pastikan informasi hanya berasal dari BMKG atau pihak berwenang lainnya. Tetap tenang dan ikuti arahan mitigasi bencana yang sudah disampaikan,” tegas Daryono.

Gempa di wilayah Kolaka Timur menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama bagi masyarakat yang tinggal di dekat zona patahan aktif seperti Sesar Kolaka. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi