Omicron Masuk Kendari, DPRD Minta Masyarakat Tingkatkan Protokol Kesehatan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari meminta masyarakat untuk terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan (Prokes) untuk terhindar dari penyebaran Covid-19 gelombang ketiga yang dinamakan varian Omicron.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM. Rajab Jinik mengatakan, varian baru Omicron perlu diwaspadai oleh masyarakat.
“Saya selalu menyampaikan hati-hati dengan gelombang ketiga penyebaran Covid-19 yang dinamakan Omicron. Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu patuh terhadap protokol kesehatan,” kata LM. Rajab Jinik, Kamis 10 Februari 2022.
Selain itu, Rajab Jinik menyarankan kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Kendari mengikuti program vaksinasi oleh pemerintah untuk menambah kekebalan tubuh.
“Kita dorong percepatan vaksinasi, karena hanya dengan itu bisa punya kekebalan tubuh untuk terhindar dari penyebaran Covid-19 agar bisa beraktivitas seperti biasa,” jelasnya.
Politikus Golkar ini menambahkan, legislatif akan terus mengontrol pemerintah kota untuk bagaimana mensosialisasikan penguatan protokol kesehatan terhadap seluruh masyarakat.
“Kami dari DPRD untuk selalu mengontrol pemerintah bagimana mensosialisasikan ini pengetatan protokol kesehatan agar masyarakat paham pentingnya penerapan prokes,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasus Covid-19 varian baru Omicron masuk di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir membenarkan bahwa sejumlah rumah sakit telah menangani pasien yang diduga terkonfirmasi positif varian baru tersebut.
“Semoga kita bisa percaya diri menghadapi situasi saat ini. Apalagi Omicron sudah mulai ada kasus di Kota Kendari ini,” kata Sulkarnain Kadir, Selasa 8 Februari 2022.
Orang nomor di Kota Kendari ini mengatakan, dirinya telah melakukan rapat koordinasi bersama Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo
“Kami sudah rapat koordinasi langsung dengan Pak Presiden arahannya, bahwa yang ditangani di rumah sakit kita prioritaskan yang bergejala sedang dan berat sedangkan yang tidak bergejala atau gejala ringan kita arahkan isolasi mandiri,” jelasnya.
Mantan Wakil Wali Kota Kendari ini mengungkapkan, pasien Covid-19 di Kendari ada 68 kasus, yang menjalani perawatan di rumah sakit hanya 9 orang, sedangkan yang lainnya melakukan isolasi mandiri
“Terutama kepada seluruh masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi agar bisa terhindar dari paparan virus,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum mengatakan, saat ini ada 7 sampel pasien yang dikirim di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Makassar.
“Hasilnya itu ada 4 kasus diduga menunjukan gejala Covid-19 varian Omicron. Baru probable Omicron. Selebihnya sampel itu dilanjutkan ke Jakarta, tapi sampai saat ini belum ada konfirmasi hasilnya,” tutupnya. (re/yat)