Take a fresh look at your lifestyle.

Ombudsman Sultra Minta KSOP Kendari Perketat Pengawasan Kapal Penumpang

24

Menyusul insiden kebakaran yang menimpa KM Barcelona 5 di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kelayakan operasional kapal.

Diketahui kapal yang mengalami insiden kebakaran tersebut hampir sama dengan kapal yang beroperasi mengangkut penumpang di Sultra.

Salah satu kapal tersebut ialah kapal yang berlayar dengan tujuan Kota Kendari menuju pulau Muna (Raha) atau sebaliknya yang beroperasi pada malam hari.

Lembaga pengawas pelayanan publik ini pun meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk memperketat pengawasan terhadap kelayakan kapal yang beroperasi di wilayah Sultra khususnya mengangkut penumpang.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sultra, Mastri Susilo, menyampaikan bahwa pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap aspek keselamatan pelayaran, seiring dengan sejumlah insiden laut yang terjadi belakangan ini, termasuk di lintasan antar-pulau di Sultra.

“Belajar dari beberapa pengalaman itu, kami mengimbau kepada KSOP Kendari untuk memastikan itu (kelayakan kapal yang beroperasi) agar bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Mastri menyoroti bahwa kasus kebakaran kapal seperti KM Barcelona 5 tidak boleh dianggap sepele, karena dapat mengancam nyawa penumpang.

Iklan oleh Google

Sehingga, ia juga meminta KSOP Kendari untuk memperketat pengawasan dan penegakan hukum terkait dengan keselamatan pelayaran. Hal ini agar penumpang betul-betul merasakan  kenyamanan ketika melakukan pelayaran melalui laut.

“Jadi kelayakan kapal itu penting. Jadi untuk menjadi perhatian (KSOP) mulai terkait dengan persyaratan navigasi dan keselamatan penumpang termasuk kapasitas penumpang,” ujarnya.

Ia juga mendorong pentingnya mitigasi alat keselamatan berlayar. Hal ini untuk menghindari risiko kecelakaan di laut.

“Iya, (kami juga mendorong KSOP untuk melakukan mitigasi alat keselamatan berlayar) hal ini untuk memberikan keselamatan kapal dan keselamatan penumpang,” tambahnya.

Selain itu, juga Mastri meminta KSOP Kendari untuk memperhatikan jadwal pelayaran kapal cepat tujuan Baubau- Raha-Kendari atau arah sebaliknya yang memakan waktu tempuh perjalanan hingga malam hari. Menurutnya, hal itu sangat berisiko terhadap keselamatan penumpang dan keselamatan kapal.

“Jadi risiko terjadi tabrakan di laut itu bisa saja terjadi,” tambahnya.

Selain itu, pentingnya kapal yang beroperasi memiliki dua mesin yang sehat. Dengan harapan, jika satu mesin bermasalah, maka masih ada mesin cadangan.

Insiden KM Barcelona 5 menjadi alarm keras bagi semua pihak, khususnya di wilayah Sultra yang mengandalkan jalur laut sebagai penghubung utama antar-daerah. Ombudsman berharap, dengan pengawasan yang lebih ketat, tragedi serupa tidak kembali terulang. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi