Mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari angkatan XIV bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (Napza) di SMKN 7 Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini bertujuan untuk membentengi generasi muda dari ancaman barang haram tersebut sekaligus memberikan pemahaman komprehensif mengenai dampak buruknya bagi kesehatan.
Ingan Faradila mahasiswa Apoteker UHO, mengungkapkan bahwa edukasi di tingkat sekolah menengah menjadi krusial.
Menurutnya, usia remaja merupakan fase rentan di mana rasa ingin tahu yang tinggi seringkali menjadi pintu masuk penyalahgunaan zat berbahaya.
“Kami melihat tren penyalahgunaan Napza seringkali dimulai dari ketidaktahuan. Melalui pendekatan profesi farmasi, kami ingin siswa paham bahwa zat-zat ini memiliki mekanisme yang merusak sel-sel otak jika disalahgunakan,” ujarnya.
Iklan oleh Google
Dia menyatakan bahwa penyalahgunaan Napza tidak hanya merusak masa depan secara sosial dan hukum, tetapi juga mengakibatkan kerusakan organ permanen. Zat-zat adiktif tersebut dapat memicu gangguan sistem saraf pusat, kerusakan jantung, hingga kegagalan fungsi organ vital lainnya.
Lebih lanjut, kata dia, bahwa edukasi ini mencakup pengenalan zat adiktif yang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari namun kerap disepelekan.
“Banyak yang tidak sadar bahwa kecanduan itu prosesnya cepat, namun pemulihannya sangat sulit dan lama,” ungkapnya.
Pihak sekolah menyambut baik inisiatif dari mahasiswa apoteker ini. Edukasi semacam ini dinilai sebagai langkah preventif yang efektif untuk menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dari peredaran gelap narkoba.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para siswa SMKN 7 Kendari mampu menjadi agen perubahan (agent of change) yang berani menolak ajakan penyalahgunaan Napza di lingkungan pergaulan mereka. (Ahmad Odhe/yat)