Ketika Masyarakat Demo Jalan Rusak Samping Kantor Bupati Muna Barat
Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Front Rakyat Kampobalano (FRK) menggelar demonstrasi mendesak Pemda Mubar segera memperbaiki jalan di samping Kantor Bupati Mubar, Selasa 12 Oktober 2021.
Demonstrasi ini sebagai upaya menuntut janji Pemda Mubar yang dimana sebelumnya, akses jalan itu tiap tahun selalu diusulkan di musrembang. Baik musrembang desa, kecamatan maupun kabupaten. Namun, selama 7 tahun belakangan, hingga saat ini usulan itu belum ditindaklanjuti.
Jenderal Lapangan FRK, Yasin La Daisai mengatakan, semua wilayah harus mendapat pemerataan pembangunan jalan.
“Bagaimana usulan kami ini yang sudah bertahun tahun tapi tidak pernah direalisasikan. Kita juga butuh keadilan,” jelas Yasin La Daisai.
Letak Desa Kampobalano berada di tengah Kota Laworo, tepatanya di sekitaran kantor Bupati Muna Barat. Menurutnya, jalan di Kampobalano merupakan jalur transportasi sangat penting untuk diperbaiki. Terlebih di situ banyak bangunan perkantoran pemerintah.
Untuk itu, dirinya bersama masa aksi lainnya bersepakat mengancam Pemda Mubar, kalau tuntutan itu tidak ditindaklanjuti dan tidak ada solusi, maka akses jalan yang menuju kantor bupati akan diblokir.
“Kami akan memberikan waktu kepada Bupati Mubar dan dinas terkait untuk bertemu membahas persoalan jalan di desa kami. Kalau sampai hari Sabtu depan, kamu tidak ketemu, maka kami masyarakat Desa Kampubalano akan menutup akses menuju kantor bupati, mulai dari perbatasan Lombu Jaya, Lafinde, Ondoke,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengancam untuk menduduki rumah jabatan Bupati Mubar, Achamd Lamani sebagai penentu kebijakan. Mereka juga serentak sepakat akan membawa tenda dan akan berkemah di pelataran Rujab kalau pada akhirnya tuntutan itu tidak diindahkan.
“Kalau tuntutan kami tidak ditindaklanjuti, kami akan bikin benteng di sini. Kalau kantor bupati dipindahkan di tempat lain, seluruh masyarakat akan berbondong-bondong bikin tenda dan berkemah ke Rujab,” ucapnya.
Pantauan jurnalis ini, masa aksi hanya ditemui Asisten 3 Setda Mubar, La Ode Aka. Ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Pasalnya, ia bukan penentu kebijakan. Untuk itu, pihaknya akan menyampaikan aspirasi warga Kampobalano itu ke Bupati Mubar.
“Saya minta maaf, hari ini pak Bupati Mubar sedang melakukan perjalanan dinas keluar daerah. Sekda sedang vidcom. Yang tersisa hanya saya di kantor ini. Saya akan melaporkan aspirasi ini kepada bupati kalau balik nanti,” pungkasnya. (lei/yat)