Ini Penyebab Minyak Goreng Langka di Kota Kendari
Kelangkaan minyak goreng di pasaran hingga tingkat distributor sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penyebab minyak goreng langka tersebut terungkap saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah distributor, swalayan, dan toko belum lama ini.
Dalam sidak tersebut, ditemukan sejumlah tempat mulai dari distributor, swalayan, dan toko belum menerima stok minyak goreng, dikarenakan belum ada kiriman dari tempat pemesanan di luar Sultra.
Seperti PT. Cinta Damai Insani yang terletak di Kota Lama Kendari tidak memiliki stok minyak goreng sejak Januari sampai saat ini.
“Saat ini belum ada minyak goreng sejak Januari sampai sekarang. Posisinya di kita barang belum ada semasa sekali sejak Januari-Maret 2022 tidak ada sama sekali,” kata Operasional PT. Cinta Damai Insani, Surip.
Ia mengaku PT. Cinta Damai Insani melakukan pemesaanan di luar daerah yaitu di PT. Salim Surabaya.
“Saat ini sama sekali belum ada kabar dari pihak pabrik kapan dikirimkan,” jelasnya.
Kemudian, PT. Naga Mas yang berada di Puuwatu Kendari juga tidak ada stok minyak goreng. Hal yang sama juga di gudang distributor PT. Wiraeka di Puuwatu. Kedua perusahaan tersebut masih menunggu kiriman dari luar Sultra.
Di Landipo Group yang berada di Puuwatu memiliki masalah yang sama. Stok minyak goreng yang masuk. Hanya ada beberapa minyak goreng stok lama yang akan didistribusikan dalam waktu dekat ini.
Di Swalayan Surya, stok minyak goreng terbatas yang diambil dari distributor. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan distributor menyalurkan minyak goreng. Di Indogrosir juga sudah tiga bulan tidak pernah menerima pasokan minyak goreng.
“Sejak tiga bulan sudah tidak pernah masuk dan juga tidak ada stok minyak goreng. Khusus Bimoli sudah hampir 3 bulan tidak pernah lagi masuk stoknya,” kata Kepala Gudang Indogrosir Arnol.
Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan mengatakan, pihaknya sudah melakukan sidak dengan menyasar sejumlah swalayan, toko dan gudang distributor.
“Fakta di lapangan masih terjadi kelangkaan minyak goreng, yang sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2022. Kelangkaan ini diakibatkan rata-rata persoalan pengiriman. Sejumlah distributor mengaku sudah memesan tapi sampai saat ini belum dikirimkan,” jelasnya.
Politikus PKS ini menegaskan, dewan tidak hanya memantau ketersediaan minyak goreng namun juga harga. Ia berharap jika ada stok minyak goreng, harganya tidak dipermainkan.
“Kita akan terus mengawasi hingga kondisi kembali normal,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada distributor, swalayan, toko dan penjual minyak goreng lainnya untuk tidak mengambil keuntungan di tengah kondisi masyarakat saat ini.
“Kita harapkan kondisi semacam ini jangan sampai dimanfaatkan dengan mengambil keuntungan seperti menimbun dan memainkan harga. Jika itu terjadi, maka pihaknya akan usulkan adanya sanksi tegas,” tutupnya. (re/yat)