Ganasnya Perairan Buton di Tahun 2021 : 16 Kali Kecelakaan Kapal, 6 Meninggal, 7 Hilang
Perairan Kepulauan Buton tidak hanya menyimpan pesona. Ada petaka yang sewaktu-waktu akan mengancam, menerpa mereka yang hidup darinya.
Ganasnya perairan Buton tercatat dalam rangkuman Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari sepanjang Tahun 2021.
Dari total 56 kasus kecelakaan kapal di sepanjang Perairan Sulawesi Tenggara, sebanyak 16 kasus terjadi di Perairan Buton.
“Untuk di tahun 2021 ini, jumlah kecelakaan kapal yang masih mendominasi dan kecelakaan yang terbesar berada di sekitar Perairan Kepulauan Buton sebanyak 16 kecelakaan,” kata Kepala KPP Kendari Aris Sofingi dalam keterangannya, Kamis 30 Desember 2021.
Dari seluruh kecelakaan kapal dari ganasnya perairan Buton itu, sebanyak 43 orang ditemukan selamat dan enam orang meninggal dunia. Sementara 7 orang lainnya dinyatakan masih hilang. Total korban keseluruhan baik selamat, hilang dan meninggal sebanyak 56 orang.
Angka kecelakaan kapal di Buton melengkapi jumlah kasus kecelakaan sepanjang Tahun 2021.
Berdasarkan data Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari periode 1 Januari – 30 Desember 2021, kecelakaan kapal sebanyak 56 kasus.
Kemudian, kondisi membahayakan manusia 27 peristiwa. Sementara, bencana maupun kecelakaan pesawat udara tidak ada di Sultra.
“Total keseluruhan kecelakaan 83,” kata Kepala KPP atau Basarnas Kendari Aris Sofingi dalam keterangannya.
Ia melanjutkan, korban jiwa dalam 83 kasus kecelakaan itu sebanyak 342 orang selamat, 33 orang meninggal dunia dan 17 orang dinyatakan hilang. Total keseluruhan korban selamat maupun meninggal dan hilang sebanyak 392 orang.
Bila dibandingkan data tahun 2020, jumlah kecelakaan pada 2021 terbilang lebih tinggi. Pada Tahun 2020 jumlah kasus kecelakaan kapal sebanyak 40 peristiwa, kondisi membahayakan manusia 26 kasus, bencana 4 kasus. Total keseluruhan kecelakaan 70 kasus.
Untuk korban Jiwa di tahun 2020 sebanyak 764 orang selamat, meninggal 19 orang, hilang 10 orang. Total keseluruhan korban 793 orang.
“Dari jumlah keseluruhan kecelakaan yang terjadi di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni tahun 2020 terjadi kenaikan sebanyak 18,5 persen,” bebernya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman jurnalis yang sudah begitu banyak membantu dalam mempublikasikan kegiatan tugas kemanusiaan ini, kami meminta maaf apabila ada kekurangan. Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari masih terus berbenah untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya. (yat)