Dua Bulan Terakhir, 87 Kejadian Kebakaran Landa Kendari
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kendari mencatat sebanyak 87 kejadian kebakaran melanda Kota Kendari sepanjang dua bulan terakhir.
Hal ini akibat dari dampak kemarau panjang bagian dari siklus elnino yang melanda bumi.
Kepala Dinas Damkar Kota Kendari Junaidin Umar mengatakan, pada periode Januari hingga Oktober 2023 terdapat sebanyak 160 kejadian kebakaran.
“80 persennya itu kebakaran lahan dan selebihnya itu rumah,” kata Junaidin Selasa, 24 Oktober 2023.
Junaidin mengungkapkan jumlah tersebut meningkat sangat tinggi dari tahun sebelumnya yang juga diakibatkan oleh kemarau panjang atau El Nino yang melanda hampri seluruh wilayah.
“Semoga saja nanti musim ini cepat berlalu, karena memang luar biasa frekuensi kenaikannya ini luar biasa, peningkatannya sangat tinggi,” ungkapnya.
Menurutnya, rata-rata kebakaran lahan diduga dari percikan api. Namun, hal tersebut tidak diketahui apakah percikan api tersebut disengaja atau tidak.
“Hanya kan sampai sekarang belum ada yang terungkap apakah disengaja atau tidak disengaja, yang pastinya bahwa apakah itu melalui puntung rokok atau pembukaan lahan yang disengaja dibakar, seperti itu,” ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya terus menyiapkan personel dalam 1×24 jam untuk menangani kebakaran yang terjadi di Kota Kendari. Selain itu, seluruh staf di Damkar Kota Kendari juga disiapkan untuk membantu menangani laporan masyarakat terkait kejadian kebakaran.
“Karena bayangkan dalam satu hari ada enam sampai tujuh kejadian, saya maksimalkan seluruh tenaga untuk siaga,” tuturnya.
Ia menyebut, saat ini personel Damkar yang disipkan dalam satu hari itu ada satu pleton yang terdiri dari 50 sampai 60 personel serta dukungan armada untuk mobil kurang lebih lima di tambah satu tangki sebagai suplai.
Sementara, lanjutnya, untuk pos-pos Damkar yang ada di Kota Kendari, terdapat sebanyak tiga titik yang aktif, yakni di Benu-Benua, Wuawua, dan di Abeli untuk melaporkan apabila terdapat kejadian kebakaran di wilayah mereka.
“Pos titiknya ada beberapa yang masih aktif tapi ada yang tidak aktif karena sarana-sarananya yang rusak tapi insyaallah sementara dalam perbaikan sekarang ini, tapi kami masih tempatkan personel yang menjaga di sana sebagai pelapor manakala ada kejadian di sekitarnya,” pungkasnya. (Ahmad Odhe/yat)