DPD Gerindra Sultra Konsultasikan ke DPP soal Status Kader Andi Merya Nur
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan konsultasikan status Andi Merya Nur sebagai kader di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.
Sebelumnya, saat menjabat sebagai Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur ditetapkan tersangka kasus suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai terjaring OTT, Selasa 21 September 2021.
Ketua DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar mengatakan, pihaknya belum mengambil sikap pemecatan terhadap Bupati Koltim nonaktif Andi Merya Nur yang terjerat hukum di KPK.
“Langkah yang kami ambil sekarang ini berkonsultasi ke DPP mengenai statusnya di partai, yang bersangkutan akan diberhentikan oleh atau diminta untuk mundur dari partai,” tegas Andi Ady Aksar, Senin 26 September 2021.
“Tapi untuk saat ini status Andi Merya Nur di partai kita nonaktifkan sementara dan kita masih proses untuk kelanjutannya,” sambungnya.
Terkait pemberitaan tidak adanya bantuan hukum yang diberikan oleh DPD Gerindra Sultra, Andi Ady Aksar menjelaskan, pihaknya bukan tidak memberikan bantuan hukum kepada Andi Merya Nur. Tapi pihak keluarga yang bersangkutan telah memiliki Pengacara Hukum (PH) untuk menangani perkara tersebut.
“Ketika permasalahan itu terjadi, kami mendapat informasi dari keluarga yang bersangkutan bahwa mereka sudah memiliki pengacara sendiri dan niat kami sudah mencari tahu hal itu,” jelasnya.
Jujur kami itu tidak habis manis sepah dibuang, karena semua kader di gerindra adalah kader pejuang yang memang bertekad bersama-sama membesarkan partai,” sambungnya.
Andi Ady Aksar menegaskan, masalah tersebut merupakan tanggung jawab dari Andi Merya Nur dan tidak ada sangkut pautnya dengan Partai Gerindra.
“Yang terjadi itu masalah pribadi yang berangkutan tidak ada hubungannya dengan kami di Partai Gerindra,” ucapnya.
Ia menambahkan, di luar dari permasalahan itu, DPC Gerindra Koltim tetap solid dan tidak ada satu pun yang tidak solid.
“Karena arahan dari Ketua DPP kami harus solid dan kekompakan tetap yang utama serta harus satu garis komando membesarkan partai,” tutupnya. (re/yat)