Take a fresh look at your lifestyle.
     

Dosen UHO Kendari Berbagi Cara Agar Anak Cegah Diri Jadi Korban Bullying

82

Meningkatnya kasus kekerasan atau bullying selama tahun 2023 semakin marak terjadi pada anak-anak di Indonesia.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 2.355 kasus pelanggaran yang masuk sebagai laporan kekerasan anak hingga Agustus 2023. Dilansir dari data KPAI, ada 723 kasus kekerasan yang berhubungan dengan satuan pendidikan, salah satunya dimana anak yang sebagai korban bullying atau perundungan terdapat 87 kasus.

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja terjadi berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri.

Siswa yang menjadi korban akan mengalami kesulitan dalam bergaul, merasa takut datang ke sekolah sehingga absensi mereka tinggi dan ketinggalan pelajaran, tak jarang anak yang menjadi korban bullying melakukan bunuh diri karena tidak punya cukup keberanian untuk mengkomunikasikan apa yang dialaminya.

Salah satu penyebab seseorang menjadi korban bullying adalah karena kurang memiliki asertivitas. Asertivitas itu sendiri memiliki arti sebagai perilaku yang memungkinkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, mempertahankan diri tanpa rasa cemas, mengekspresikan perasaan secara jujur dan nyaman ataupun untuk menggunakan hak-hak pribadi tanpa melanggar hak-hak orang lain.

“Asertivitas yang rendah pada korban bullying ini menyebabkan korban bullying menjadi patuh pada pelaku, mudah menangis, dan pasif ketika menerima serangan dari pelaku bullying,” kata dosen Psikologi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

Untuk meningkatkan perilaku asertif pada korban bullying diperlukan suatu intervensi dan bentuk pencegahan. Salah satu intervensi yang dapat meningkatkan sikap asertif pada korban adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan sosial.

Iklan oleh Google

Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog, sebagai ketua peneliti sekaligus sebagai fasilitator memberikan pelatihan untuk meningkatkan asertivitas pada korban bullying dengan metode keterampilan sosial.

Dimana kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Halu Oleo, yang pelaksanaannya di SMP Negeri 20 Kendari pada 19 Oktober 2023 yang melibatkan 19 peserta.

Keterampilan sosial diharapkan membawa siswa untuk lebih berani berbicara, mengungkapkan setiap perasaan atau permasalahan yang dihadapi dan sekaligus menemukan penyelesaian yang adaptif, sehingga mereka tidak mencari pelarian ke hal-hal lain yang justru dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Pelatihan keterampilan sosial yang digunakan dengan metode modeling, drama (role playing), pemberian umpan balik, serta transfer pelatihan melalui lembar kegiatan.

Dari hasil evaluasi pelatihan yang dilakukan diperoleh data bahwa peserta pelatihan, memahami materi yang disajikan, dimana merasa lebih tahu tentang bullying, mengenal perasaan dan emosi, mengetahui tentang asertif, lebih dapat mengendalikan diri, lebih percaya diri dan berani, serta mengetahui berbagai cara berinteraksi.

“Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini dan berterimakasih, karena telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada siswa terkait sikap dan tindakan yang harus dilakukan jika menjadi korban bullying,” tuturnya.

Pada penelitian ini tim yang terlibat yaitu Maolana Mohamad Sah, S.Psi., M.Si, Yuliastri Ambar Pambudhi, S.Psi., M.Psi., Psikolog., dan Astri Yunita, S.Psi., M.Psi., Psikolog serta melibatkan mahasiswa Nurul Hidayah, Raditman Ansyar La Dae dan Sry Anugrawati Rahim. (yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi