Dosen UHO Berikan Psikoedukasi Narapidana Perempuan Lapas Kelas III Kendari
Dosen Jurusan Psikologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari memberikan psikoedukasi kepada narapidana perempuan di Lapas Kelas III Kendari, Kamis 21 Oktober 2021.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dalam bentuk Program Kemitraan Internal (PKI) Jurusan Psikologi UHO Kendari.
Ketua tim pengabdian PKMI FKIP, Psikologi UHO Kendari, Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyatakan, kegiatan ini dilakukan langsung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Kendari yang beralamat di Jl. Poros Nanga-Nanga, Baruga-Kendari.
Menurutnya, narapidana perempuan di Lapas Kelas III Kendari harus beradaptasi dan bertahan hidup dengan lingkungan baru. Sehingga dalam situasi ini tidak jarang ditemukan berbagai permasalahan yang dialami seperti, kehilangan keluarga (loss of family), kehilangan kontrol (loss of control), kehilangan model (loss of models), dan kehilangan dukungan (lack of stimulation).
“Permasalahan-permasalahan yang dialami narapidana ini dapat berdampak pada psychological well-being (kesejahteraan psikologis) seperti; timbulnya gejala-gejala depresi berat, kecemasan, dan sikap menarik diri dari kehidupan sosial,” kata Eva Herik dalam keterangan tertulisnya kepada Nawalamedia.id.
Ia melanjutkan, adanya program peningkatan dukungan sosial dapat membentuk psychological well-being narapidana, sehingga narapidana bisa bertahan hidup, beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan mencari cara tersendiri untuk memenuhi setiap kebutuhan dasarnya dalam kondisi penuh keterbatasan.
“Jurusan Psikologi, FKIP UHO sebagai lembaga pendidikan harus turut andil dalam upaya tersebut,” jelasnya.
Untuk itu, upaya yang dilakukan oleh UHO yakni, psikoedukasi terkait dukungan sosial. Mereka mengangkat tema “Program Peningkatan Dukungan Sosial dalam Membentuk Psychological Well-Being Narapidana Perempuan”.
Ia mengatakan, kegiatan psikoedukasi bertujuan meningkatkan psychological well-being (kesejahteraan psikologis), dimana narapidana akan selalu memiliki sikap positif terhadap dirinya dan orang lain, memiliki tujuan hidup dan mengembangkan dirinya secara berkelanjutan.
“Hal ini dapat diperoleh melalui dukungan sosial baik dari keluarga, petugas lapas maupun warga binaan lainnya,” paparnya.
Selain itu, melalui psikoedukasi ini narapidana mampu mengelola kondisi mentalnya sehingga dapat terhindar dari cemas dan depresi. Narapidana akan memahami dan memaknai bahwa setiap dukungan sosial yang didapatkan akan menguatkan dan sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologisnya.
Ia mengatakan, narapidana perempuan yang menjadi mitra dalam pengabdian ini sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan ini.
Narapidana perempuan, VML (27), mengungkapkan setelah mengikuti kegiatan tersebut, pikirannya menjadi positif.
“Mulai terbuka dan saya akan mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya sangat terkesan dengan kegiatan ini, saya sangat terharu dengan kehidupan di penjara, dan saya akan merubah diri saya jadi lebih baik lagi,” kata VML seperti diungkapkan Eva dalam keterangannya.
Selain VML, narapidana A (44) juga mengungkapkan bahwa dirinya menjadi tahu tentang pencapaian hidup yang menjadikannya bisa lebih kuat.
“Saya lebih bisa mengintropeksi diri dan akan menjadi pribadi yang lebih baik dari yang lalu. Setelah kegiatan ini, saya harus lebih banyak mengerti orang lain dan saling mendukung satu sama lain,” katanya.
Tim pengabdian PKMI Jurusan Psikologi, FKIP UHO merupakan dosen yang terdiri dari Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog., sebagai ketua. Kemudian anggotanya terdiri dari Dra. Wa Ode Suarni, MLIS., MA. Psikolog, Yuliastri Ambar Pambudhi, S,Psi., M,Psi. Psikolog dan Maolana Mohammad Sah, S.Psi., M.Si. (yat)