Dongkrak Penjualan UMKM Kendari: UHO Dorong Pelaku Usaha Thrift Maksimalkan Instagram
Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat tahun 2025 dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Fisip UHO pada 3 November 2025.
Kegiatan yang berfokus pada “Pemanfaatan Media Instagram Sebagai Media Promosi dalam Meningkatkan Penjualan Usaha Thrift di Kota Kendari” ini sukses menarik antusiasme tinggi dari para pelaku UMKM setempat.
Ketua Peneliti kegiatan, Dr. Adrian Tawai, mengungkapkan bahwa inisiatif ini sangat krusial di era serba digital.
Menurutnya, saat ini, pelaku bisnis thrift shop harus “lihai dan pintar” dalam memanfaatkan Instagram, mengingat belum semua pelaku usaha memiliki kemampuan untuk mengelola media sosial tersebut secara optimal.
“Dengan adanya kegiatan ini, besar harapan kami dapat mendorong para pelaku UMKM, khususnya pelaku usaha thrift shop di Kota Kendari, untuk benar-benar memanfaatkan media Instagram sebagai media promosi dalam meningkatkan aktivitas penjualan mereka,” ujar Dr. Adrian Tawai.
Iklan oleh Google
Adrian menyebut FGD ini tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga sesi pelatihan yang sangat penting untuk para pelaku UMKM.
Kata dia, berdasarkan hasil interaksi langsung (focus group discussion), para pelaku usaha thrift shop menunjukkan antusiasme yang luar biasa.
Lebih lanjut, kegiatan ini diikuti oleh sejumlah pelaku usaha di Kota Kendari dan menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya salah satunya dirinya. Kemudian, Dr. Muh. Yusuf (Dosen Fisip UHO), La Ode Herman Halika (Dosen Ilmu Komunikasi UHO), dan Taufik (Dosen UHO)
Adrian menambahkan, kehadiran tim pakar ini diharapkan mampu memberikan wawasan praktis dan strategi jitu bagi para peserta agar mereka tidak hanya sekadar memiliki akun, tetapi juga mampu mengubah follower menjadi buyer melalui konten yang menarik dan manajemen promosi yang efektif di Instagram.
“Di era digital sekarang ini para pelaku usaha bisnis thrif shop ini harus lihai dan pintar dalam memanfaatkan media instagram karena tidak semua pelaku usaha mampu mengelola dan menggunakan media tersebut,” pungkasnya. (Ahmad Odhe/yat)