Take a fresh look at your lifestyle.

Demo Tolak PT Antam di Blok Mandiodo Konut Berlangsung Ricuh

153

Aksi demonstrasi masyarakat menolak keberadaan PT Antam di Blok Mandiodo Konawe Utara (Konut), Senin, 5 Juni 2023 berlangsung ricuh.

Diketahui aksi demonstrasi tersebut terjadi di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Aneka Tambang (Antam) TBk blok Mandiodo.

Dari video yang beredar sejumlah masa aksi terlibat bentrok dengan petugas kepolisian. Masa aksi melemparkan batu dan aparat membalas dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dari informasi yang dihimpun media ini, ratusan massa melakukan aksi demonstrasi menuntut Pencopotan Dirut PT Antam TBk Nico Canter dari jabatannya karena dinilai tidak konsisten dan komitmen terhadap pemberdayaan lokal lingkar tambang masyarakat Konawe Utara.

Selain itu menuntut pihak PT Antam untuk mencopot GM PT Antam TBK UBPN Konawe Utara.

Iklan oleh Google

Kemudian menolak keras dan mendesak pihak aparat kemanan negara untuk segara mungkin angkat kaki dari blok Mandiodo Konawe Utara.

Mereka juga menolak status objek vital nasional PT Antam TBK di blok Mandiodo dan mengusir PT Antam TBK dari Blok Mandiodo karena diduga tidak memiliki legal standing yang jelas.

Untuk mengamankan aksi tersebut, ratusan personel kepolisian dari Satuan Brimob Polda Sultra diturunkan di lokasi.

“Ada 159 personel yang diberangkatkan,” kata Komandan Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sultra Kompol I Ketut Arya Wijanarka dalam keterangannya Minggu, 4 Juni 2023 malam.

Ia melanjutkan pengiriman pasukan Satbrimob Polda Sultra tersebut atas permintaan Kapolres Konawe Utara.

“Diberangkatkan atas permintaan Kapolres Konawe Utara untuk melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa dari masyarakat,” tuturnya. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi