Sejumlah partai politik telah memberikan dukungan kepada pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk Pilkada 2024.
Terbaru, Partai Demokrat telah memberikan dukungan kepada pasangan Lukman Abunawas dan La Ode Ida. Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyerahkan rekomendasi kepada Tina Nur Alam.
Setidaknya, 11 partai politik memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra berdasarkan hasil Pemilu 2024.
NasDem merupakan partai dengan suara terbanyak memperoleh 6 kursi. Kemudian menyusul Golkar dan PDIP yang sama-sama mengoleksi 6 kursi.
Selanjutnya, Gerindra 5 kursi. Sementara PKS, Demokrat, dan PBB meraih 4 kursi. Tiga partai lainnya, PKB, PAN dan PPP masing-masing memperoleh 3 kursi. Satu kursi terakhir adalah milik Hanura.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, syarat pasangan calon untuk maju minimal didukung 20 persen kursi di DPRD. Untuk Pilgub Sultra, pasangan calon minimal diusung oleh partai koalisi sebanyak 9 kursi.
Sejauh ini, ada empat nama yang menguat untuk bertarung di Pilgub Sultra. Yakni, Tina Nur Alam, Lukman Abunawas, Andi Sumangerukka dan Ruksamin.
Tina yang juga kader NasDem telah menerima rekomendasi dari PKS. Dengan demikian, istri mantan Gubernur Sultra itu sudah mendapatkan dukungan 10 kursi. NasDem 6 kursi dan PKS 4 kursi.
Sementara Lukman Abunawas yang menggaet mantan senator, La Ode Ida telah mendapatkan rekomendasi Demokrat. Lukman yang juga Ketua DPD PDIP Sultra juga berada di zona aman untuk maju. PDIP 6 kursi ditambah Demokrat 4 kursi, jadi 10 kursi. Sudah melebihi batas minimal, 9 kursi.
Dengan “dikaplingnya” 4 parpol tersebut, maka praktis tersisa 25 kursi lagi di DPRD Sultra yang bisa diperebutkan oleh 2 kandidat lainnya, Andi Sumangerukka dan Ruksamin.
Iklan oleh Google
Untuk ASR sendiri merupakan Ketua DPW PPP Sultra. Otomatis partai berlogo Kakbah itu dengan 3 kursinya menjadi modal untuk melobi partai lain. ASR masih membutuhkan 2 partai lagi.
ASR sejatinya memiliki kedekatan dengan Gerindra yang notabene ketuanya, Andi Ady Aksar adalah kerabatnya sendiri.
Jika misalnya, ASR mengamankan Gerindra, maka ia baru mengumpulkan 8 kursi, hasil dari PPP 3 kursi tambah Gerindra 5 kursi. Dia masih butuh satu partai lagi. Potensinya, ASR bisa dapatkan dukungan Golkar, PKB, PAN atau Hanura.
Sementara Ruksamin yang juga Ketua DPW PBB, juga memiliki “saldo” awal 4 kursi. Ia juga masih membutuhkan dua partai lagi.
Di beberapa momen, Ruksamin cenderung memiliki kedekatan dengan Golkar. Jika misalnya Golkar tidak mengusung kadernya dan dukungan dialihkan ke Ruksamin, maka Bupati Konawe Utara itu sudah bisa memperoleh tiket maju Pilgub Sultra. PBB 4 kursi ditambah Golkar 6 kursi, maka sudah cukup mengusung Ruksamin.
Uniknya, beberapa partai belum menunjukkan warnanya. Golkar yang gembar gembor mengusung kadernya, Ridwan Bae belum menunjukkan gelagat untuk melobi partai lain mencukupi jumlah kursi.
PKB cenderung lebih silent. Sementara PAN yang pernah besar di Sultra saat dinakhodai Nur Alam belum juga kelihatan mengarah kemana.
Sedangkan Hanura yang kursinya hanya 1, tetap menggaungkan ketuanya, Wa Ode Nurhayati maju Pilgub Sultra. (yat)
Perolehan Kursi Partai Politik di DPRD Sultra :
1. NasDem 6 kursi
2. Golkar 6 kursi
3. PDIP 6 kursi
4. Gerindra 5 kursi
5. PKS 4 kursi
6. Demokrat 4 kursi
7. PBB 4 kursi
8. PKB 3 kursi
9. PAN 3 kursi
10. PPP 3 kursi
11. Hanura 1 kursi