Anies Janji Tindak Tegas Perusahaan Tambang di Pulau Wawonii Jika Terpilih Presiden
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan akan menindaki secara tegas tambang-tambang yang berada di pulau-pulau kecil, yang salah satunya di Pulau Wawonii Sulawesi Tenggara, jika dirinya terpilih menjadi presiden Republik Indonesia kedepannya.
Hal tersebut diungkapkan saat bertemu dengan ratusan petani, nelayan dan buruh di salah satu Warkop di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa 9Januari 2023.
Dalam pertemuan tersebut salah seorang petani asal Wawonii Hasraman mengungkapkan kepada Anies Baswedan terkait pertambangan yang masuk di Pulau Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Kami di Pulau Wawonii ini pak sering dipertentangkan dengan penambangan yang padahal notabenenya pulau kami pulau kecil yang ada di Sultra,” kata Hasraman.
Hasraman mengaku dengan adanya pertambangan di Pulau Wawonii tersebut membuat lingkungan rusak sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Iklan oleh Google
“Kemarin pak air kami rusak pak. Artinya sudah lumpur yang keluar dari mata air itu,” keluhnya.
Selain itu juga Hasraman mengaku dengan adanya pertambangan, menimbulkan konflik antar-sesama masyarakat di pulau-pulau kecil tersebut.
“Kemudian tambang itu juga merusak harmonisasi kami masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Hasraman Pulau Wawonii merupakan salah satu pulau yang termasuk di pulau-pulau kecil di Indonesia. Serta secara aturan bahwa undang-undang sudah melarang. Ia pun mengutip Undang-undang Nomor 27 tahun 2014 bahwa dilarang menambang di pulau-pulau kecil di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji jika dirinya akan memperjuangkan hak-hak masyarakat pulau-pulau kecil salah satunya Pulau Wawonii. Kata Anies dirinya akan membuat kebijakan-kebijakan yang berprinsip keadilan.
“Bila ada pelaksanaan yang menyimpang termasuk seperti pulau-pulau kecil yang tidak boleh dilakukan kegiatan penambangan, semua pelanggaran tidak boleh dibiarkan melenggang tanpa sanksi,” ujar Anies di hadapan nelayan, petani dan buruh di Kota Kendari. (Ahmad Odhe/yat)