Take a fresh look at your lifestyle.
     

500 Mahasiswa Fisip UHO Kendari Akan Dilibatkan dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024

90

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Halu Oleo (UHO) bersama Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) dan KPU (Komisi Pemilihan Umum) menggelar kegiatan Kuliah Praktisi dengan mengusung tema “Sistem Politik Indonesia”.

Kegiatan yang digelar di gedung Dekanat Fakultas FISIP, Universitas Halu Oleo, Selasa 5 Desember 2023 ini, bertujuan agar mahasiswa ikut mengambil peran dalam penyelenggara pemilu 2024.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fisip UHO Kendari Prof. Dr. H. Eka Suaib, dan menghadirkan berbagai narasumber misalnya, anggota Bawaslu Sultra, Hery Iskandar, Ketua KPU Sultra Asril, Komisioner KPU Kota Kendari, Arwah.

Dekan Fisip, Eka Suaib mengatakan, kegiatan kuliah praktisi merupakan salah satu upaya mendorong mahasiswa Fisip UHO Kendari untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Kami sudah melakukan audiensi dengan Ketua Bawaslu Provinsi Sultra hingga kabupaten kota, ketua KPU provinsi dan kabupaten kota bahwa pada pemilihan umum 2024 kami akan menurunkan mahasiswa untuk terjun di masing-masing desa terlibat dalam proses pemungutan suara yaitu menjadi KPPS dan Panwas,” kata Prof Eka.

Eka mengungkapkan, UHO Kendari saat ini diperkenalkan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dan salah satu fokus MBKM adalah studi independen yang mana keterlibatan langsung mahasiswa.

Kata dia, selain teori yang didapatkan di bangku kuliah, mahasiswa juga mendapat studi lapangan dengan melihat langsung realita yang ada saat ini.

“Setelah ini kami akan formulasi masing-masing kelompok ataupun orang yang akan mendapatkan dosen pembimbing,” ungkapnya.

Salah satu pengamat politik Sultra itu menuturkan, pada saat hari pencoblosan, mereka akan terjun ke semua TPS, mengambil peran sebagai penyelenggara pemungutan suara atau KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara).

Ia menuturkan, hingga saat ini, mahasiswa yang telah mendaftar menjadi calon anggota KPPS kurang lebih 500 orang.

Sebelumnya, kata dia, pihak kampus telah melakukan audiens bersama penyelenggara pemilu baik KPU provinsi, KPU kabupaten kota, Bawaslu provinsi dan Bawaslu kabupaten kota yang selanjutnya melakukan kolaborasi.

“Setelah melaksanakan kegiatan tersebut maka para peserta akan diberikan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti workshop,” ucapnya.

Kuliah praktisi digelar di gedung Dekanat Fakultas FISIP, Universitas Halu Oleo, Selasa 5 Desember 2023. (Ahmad Odhe/nawalamedia.id)

Iklan oleh Google

Menurutnya, keterlibatan mahasiswa pada pemilu 2024 kali ini merupakan salah satu arahan dari rektor, selaku dewan pengawas penyelenggaraan pemilu.

“Mahasiswa khususnya kami di Fisip UHO mempunyai keinginan kuat dalam penyelenggaraan pemilu tahun 2024 bisa berjalan menuju pemilu yang bermartabat,” ucap Eka.

Ia menjelaskan, pada pemilu 2019 lalu, banyak penyelenggara pemilu yang bertugas sebagai KPPS yang kelelahan, salah satunya disebabkan karena faktor usia dan tidak dibekali kemampuan yang cukup baik. Untuk itu, tidak ada salahnya jika melibat mahasiswa sebagai penyelenggara di tingkat bawah.

“Apa salahnya kita coba mahasiswa yang tergolong anak-anak muda yang masih mempunyai energi dari segi usai masih tergolong minimal dan itulah yang kita bekali agar tidak buta terhadap tugas setelah melaksanakan KPPS,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Komisioner KPU Kota Kendari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi, Arwah mengatakan, mahasiswa yang notabene anak muda bisa terlibat dalam pelaksanaan pemilihan umum. Menurutnya, usia muda masih terbilang enerjik.

Ia menyebut, dalam PKPU maupun ketentuan teknis, membolehkan untuk bekerjasama dengan lembaga pendidikan apabila di dalam proses perekrutan KPPS itu tidak memenuhi kebutuhan.

“Makanya hari ini kita memberikan bekal bagi anak-anak mahasiswa, ketika mau menjadi anggota KPPS tentunya mereka sudah siap bekerja,” ucap Arwah.

Meskipun terbangun kerjasama untuk melibatkan mahasiswa dalam perekrutan KPPS, namun perekrutan penyelenggara tetap harus sesuai regulasi. Harus melalui proses seleksi seperti warga negara yang lain.

“Tidak ada kuota khusus, semua harus mengikuti seleksi seperti masyarakat yang lain, hanya kami berharap mahasiswa ini bisa bergabung,” ujarnya.

Menurut Arwah, kegiatan yang melibatkan mahasiswa ini bertujuan untuk mencari calon anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dengan target 7.210 orang yang akan direkrut bekerja pada 25 Desember 2024 sampai 25 Februari 2024.

“Jumlah anggota KPPS yang bakal diterima sebanyak 7.210 orang, karena jumlah TPS di Kota Kendari sebanyak 1.030 titik TPS,” jelasnya.

Setiap TPS membutuhkan sebanyak tujuh orang KPPS, selain anggota KPPS, Arwah mengungkapkan dalam penyelenggaraan pemilihan umum membutuhkan linmas dengan kebutuhan di Kota Kendari sebanyak 2.060 orang, di setiap TPS di tempatkan dua linmas.

“Jadi KPPS ditambah linmas kurang lebih sekitar 9.000 orang,” tuturnya. (Ahmad Odhe/yat)

ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK NAWALAMEDIA.ID BISA DIAKSES VIA GOOGLE NEWS(GOOGLE BERITA) BERIKUT INI: LINK
Berlangganan Berita via Email
Berlangganan Berita via Email untuk Mendapatkan Semua Artikel Secara Gratis DIkirim ke Email Anda
Anda Dapat Berhenti Subscribe Kapanpun
Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan, ruas (*) wajib diisi