11,74 Persen Penduduk Sulawesi Tenggara Kategori Miskin
Sebanyak 11,74 persen penduduk Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk kategori miskin. Hal itu diungkap Badan Pusat Statistik (BPS), Senin 17 Januari 2022.
BPS mencatat angka kemiskinan di Indonesia turun pada September 2021 menjadi 9,71 persen atau lebih rendah 0,48 persen dibandingkan September 2020 yakni sebesar 10,19 persen.
“Pada September 2021, jumlah penduduk miskin sebesar 26,5 juta orang atau secara persentase 9,71 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi persnya dikutip CNNIndonesia.com.
BPS menyajikan data kemiskinan pada Maret dan September setiap tahunnya. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan Maret 2021 angka kemiskinan juga turun 0,43 persen.
Namun demikian, angka kemiskinan masih terbilang tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi.
“Kalau misalkan dibandingkan dengan sebelum pandemi, khususnya pada September 2019. Walau secara trennya semakin bagus karena penduduk miskinnya turun, namun dengan sebelum pandemi angkanya masih lebih tinggi (yakni 24,78 juta orang atau 9,22 persen),” ucapnya.
Secara wilayah, tingkat kemiskinan di wilayah pedesaan masih tinggi yakni 12,53 persen. Sementara, kemiskinan di wilayah perkotaan jauh lebih rendah yakni sebesar 7,60 persen.
“Keduanya memiliki jarang yang cukup lebar. Artinya disparitas kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan masih cukup tinggi,” ucapnya.
Secara provinsi, beberapa daerah masih menduduki posisi teratas dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Di mana Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur merajai posisi teratas dengan tingkat kemiskinan antara 20,44 hingga 27,38 persen terhadap total populasi.
Sementara itu, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan DKI Jakarta menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan terendah. Ketiganya memiliki tingkat kemiskinan masing-masing sebesar 4,56 persen, 4,67 persen, dan 4,67 persen.
Berikut daftar provinsi dengan presentase jumlah warganya yang kategori miskin :
1. Papua 27,38%
2. Papua Barat 21,82%
3. Nusa Tenggara Timur 20,44%
4. Maluku 16,30%
5. Aceh 15,53%
6. Gorontalo 15,41%
7. Bengkulu 14,43%
8. Nusa Tenggara Barat 13,83%
9. Sumatera Selatan 12,79%
10. Sulawesi Tengah 12,18%
11. DI Yogyakarta 11,91%
12. Sulawesi Barat 11,85%
13. Sulawesi Tenggara 11,74%
14. Lampung 11,67%
15. Jawa Tengah 11,25%
16. Jawa Timur 10,59%
(yat)