Seminar Nasional Energi dan Hilirisasi Digelar di Sultra, Seruan Kuat untuk Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan
Sulawesi Tenggara menjadi saksi digelarnya Seminar Nasional bertema “Kajian Strategis Energi dan Hilirisasi dalam Mendukung Pembangunan Nasional” yang berlangsung di salah satu hotel ternama di Kota Kendari pada Selasa, 20 Mei 2025.
Kegiatan ilmiah ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Sultra, Dr. Asrun Lio, dan dihadiri sejumlah tokoh nasional dari berbagai sektor energi dan pertambangan.
Dalam sambutannya, Asrun Lio menyampaikan bahwa seminar ini menjadi ajang penting untuk melahirkan konsep-konsep strategis demi memajukan sektor pertambangan dan energi terbarukan di Sulawesi Tenggara.
Ia menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap kebijakan energi nasional.
“Kegiatan ini adalah ruang diskusi ilmiah yang diharapkan menghasilkan strategi konkret dalam mengembangkan sektor pertambangan dan hilirisasi agar menjadi motor utama pembangunan energi terbarukan di Sultra,” ujarnya.
Seminar ini terselenggara berkat kerja sama Kementerian ESDM dan ICMI, dengan menghadirkan para narasumber ahli yang membahas arah hilirisasi sumber daya mineral serta kontribusinya terhadap pembangunan daerah dan nasional.
Ketua Panitia, Eni Msayanti, dalam pidatonya menyuarakan realitas paradoks yang masih dihadapi Sulawesi Tenggara. Di satu sisi, tanah Sultra menyimpan kekayaan mineral yang diminati dunia. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat lokal yang tertinggal, terutama dalam akses pendidikan dan kesejahteraan.
Iklan oleh Google
Ia menuturkan kisah nyata dari Dusun Kodani, Buton Tengah, tempat anak-anak dari Suku Bajo hidup dalam keterbatasan. Dari 104 anak, hanya satu yang mampu melanjutkan pendidikan. Bukan karena kurang semangat, tetapi karena kerasnya medan, kemiskinan, dan minimnya infrastruktur.
“Ini bukan sekadar seminar teknis. Ini adalah forum refleksi kolektif. Hilirisasi seharusnya tidak hanya bicara ekonomi, tapi juga nilai kemanusiaan,” tegas Erni dengan nada emosional.
Erni juga menyerukan agar perusahaan tambang tak hanya mengejar keuntungan, tetapi turut membangun akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar di wilayah-wilayah terdampak tambang.
“Mari kita pastikan bahwa setiap energi yang kita hasilkan, setiap mineral yang kita olah tidak sekedar meningkatkan pendapatan nasional tetapi juga membuka jalan bagi anak-anak di Sultra untuk bermimpi dan belajar karena di sanalah letak sejatinya pembangunan,” tambahnya.
Dengan harapan besar yang disematkan, forum ini diharapkan menjadi titik tolak transformasi nyata, di mana tambang tidak hanya dilihat sebagai kekayaan alam, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral untuk membangun masa depan yang adil dan merata.
Diketahui kegiatan ini dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri ESDM RI, Irwanuddin, H.I Kulla, Forkopimda Sultra.
Selanjutnya, Dr Ir. Musri.,Mt Anggota Dewan Energi Nasional RI, Prof. DR. La Ode Masihu Kamaludin, Rektor Universitas Insan Cita Indonesia Komjen Pol. (P) Drs. Nanan Soekarna, Ketua Asosiasi Penambang Nikel Indonesia atau yang mewakili, DR. Ir. H. Ruksamin, ST., M.Si, IPU ASEAN ENG Presidium Majelis Wilayah KAHMI Sultra, KADIN Sultra serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sultra,Berbagai pihak terkait lainnya. (Ahmad Odhe/yat)