Pj Bupati Mubar Kembali Sidak Pasar, Harga Sembako Berangsur Turun
Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) La Ode Butolo, Kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar Matakidi, Kecamatan Barangka dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok saat Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri 1445 hijriah.
Dalam sidak tersebut, Pj Bupati ini mengingatkan kepada para pedagang sembako dan RPK agar tidak memainkan harga pada momen Ramadan dan Idulfitri.
“Para pedagang di pasar maupun RPK untuk tidak bermain-main dengan penjualan harga sembako,” tegasnya.
Mantan Kadis PUPR ini mengaku bahwa saat ini harga sembako di pasar terbilang stabil dibanding dengan harga saat awal Ramadan dan ada beberapa harga yang mulai menurun.
“Hasil sidak ditemukan beberapa harga sembako mengalami penurunan dibandingkan saat awal Ramadan,” ujarnya.
Staf ahli Gubernur Sultra ini juga akan terus melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kelonjakan harga dan permainan harga di pasar selama bulan Ramadan.
Iklan oleh Google
“Jika kenaikan harga di pasar terjadi sebelum Idulfitri, ia akan melakukan sidak serta melakukan operasi pasar murah di tiga wilayah besar, yaitu di Lawa Raya, Kusambi Raya, dan Tiworo Raya,” tuturnya.
Salah satu pedagang beras di pasar Matakidi, Humalia mengatakan bahwa harga beras pada pekan ini mengalami penurunan dibandingkan awal Ramadan lalu. Ia mengaku beras yang dijualnya merupakan beras biasa yakni untuk per 50 kilogram seharga Rp800.000, untuk ukuran 25 kilogram seharga Rp400.000.
“Walaupun tidak turun seperti harga semula, tetapi ini bisa dikatakan menurun dibandingkan saat awal Ramadan,” ujarnya.
Selanjutnya, pedagang lainnya, Wa Hudi mengatakan bahwa harga beras yang dijual saat ini seharga Rp55.000 per 5 kilogram. Sementara bahan pokok lainnya seperti bawang merah seharga Rp35.000 perkilogram, dan bawang putih seharga Rp45.000 perkilogram.
Selanjutnya, harga minyak goreng merk Bimoli dijual seharga Rp100.000 per lima liter, dua liter seharga Rp 40.000, serta minyak goreng sedap seharga Rp38.000 per dua liter.
Selain beras, telur juga mulai mengalami penurunan. Hal itu dikatakan pedagang telur ayam ras asal Barangka, Lurni.
Ia mengaku, harga telur ayam ras awalnya dijual seharga Rp65.000 hingga seharga Rp68.000 per rak kini dijual seharga Rp62.000 hingga Rp63.000.
“Kalau untuk ukuran besar dengan harga tinggi dan ukuran kecil harga rendah, diambil dari Raha dengan harga Rp60.000 per rak,” pungkasnya. (Pialo/yat)